Kue Cikak, Penganan Khas Cirebon yang Memiliki Makna Mendalam

Kue cikak. (Istimewa)

Ciremaitoday.com, Cirebon - Ada banyak penganan sederhana yang kerap disantap tapi memiliki makna filosofi mendalam. Terlebih rasanya yang enak dan mudah didapat karena harganya murah meriah.

Salah satu kue yang dikenal hingga sekarang dan kerap disantap, termasuk oleh warga Cirebon adalah kue cikak (kue ku) atau kue kukuran. Kue ini oleh warga Tionghoa dikenal sebagai simbol panjang umur dan rejeki.

Pegiat sejarah Tionghoa Jeremy Huang Wijaya mengatakan, kue cikak atau kue ku pelafalan dari bahasa Hokian aslinya namanya 龟 Guī, artinya kura-kura.

Karena kue ini dibuat mirip cangkang kura kura, warnanya merah terbuat dari tepung ketan, dalamnya isinya kacang ijo. Bentuknya elips oval kecil.

"Warga Tionghoa membuat kue ku saat imlek untuk sembahyang imlek, menyajikan kue ku di saat imlek mengandung arti mengharapkan panjang umur, merah mengandung arti kegembiraan dan warna merah juga simbol dari tanah memiliki arti harus membumi dan saat selamatan cukuran 40 hari kelahiran anak," katanya, Sabtu (12/9/2020).

Biasanya saat selamatan kue ku dikirim bersama telor merah, kue ku berbentuk mirip cangkang kura kura berwarna merah. Mengandung arti panjang umur, merah mengandung arti kegembiraan menyambut kelahiran dan warna merah juga simbol dari tanah, artinya kehidupan harus membumi.

"Kue Ku memiliki penggemarnya sendiri hingga kini. Masih bisa didapatkan di pedagang kue-kue tradisional di pasar-pasar tradisional di Cirebon, harganya murah. Nikmat dimakan harian maupun pada momen-momen tertentu," ujarnya.

Sementara, kue ku yang dibagikan saat selamatan 40 hari kelahiran bayi terbuat dari tepung ketan yang lengket dan manis artinya kehidupan harus menjalin persahabatan dan persaudaraan yang lengket dan erat.

Dan telor yang dibagikan warna merah saat selamatan 40 hari kelahiran anak melambangkan dimulainya awal kehidupan.

"Itulah arti dari kue ku yang berasal dari kata 龟 Guī artinya kue kura kura lambang panjang umur," pungkasnya.