Mengenal Sejarah Tahu, Salah Satu Makanan Khas Indonesia

Tahu Kopeci Kabupaten Kuningan. (Dok.ciremaitoday)

Ciremaitoday.com, Cirebon,- Pepatah Tiongkok mengatakan Kako no rekishi o shiri, kako no seikatsu o shiri, dentō to bunka o mamori, kare no sakuhin ni kansha suru. Artinya, mengenal sejarah masa lalu, mengenal kehidupan masa lalu, melestarikan tradisi dan budayanya, dan menghargai hasil karyanya.

Seperti apa sejarah dan perjalanan salah satu makanan yang populer di Nusantara. Tahu menjadi salah satunya. Perjalanan yang sangat panjang telah dilalui oleh makanan khas Indonesia ini.

Berawal dari jalur keramik yakni jalur yang dipergunakan para pedagang dari Tiongkok ke Asia Tenggara sejak abad ke 3 Masehi. Ketika Sun Quan mengutus Zhu Ying dan Kang Tai untuk berlayar ke Asia Tenggara.

Pegiat Sejarah Tionghoa Jeremy Huang mengatakan, jalur keramik ini juga dipergunakan Laksmana Cheng Ho berlayar ke Asia Tenggara hingga sampai ke Malaka dan Nusantara.

"Para Pedagang Tiongkok yang datang ke Asia Tenggara dan ke Nusantara inilah terjadi Perkawinan Budaya, termasuk dalam hal makanan," katanya, Sabtu, (315/10/2020).

Tahu. (Dok.ciremaitoday)

Kita mengenal Kecap, Tauco, Tahu, Siomay, Lobak, Pe Cay, dan lain lain. Tahu berasal dari kata Dòufu (ucapan lafal Hokkian) yang berarti Kedelai Terfermentasi.

"Tahu telah dikenal sejak zaman Dinasti Han di Tiongkok Utara sekitar 164 Sebelum Masehi oleh Pangeran Liu An Seorang Pangeran Dinasti Han," imbuhnya.

Variasi Jenis Tahu

Tahu dapat disajikan dengan berbagai jenis masakan lainnya. Salah satu contohnya adalah tahu tek-tek. Tahu kering yang disajikan dengan timun, taoge dan bumbu kacang. Tahu juga disajikan menggunakan daun pisang sebagai alas pembungkusnya. Yang menjualnya menggunakan pikulan dan membunyikan 'tek tek tek' ketika menawarkan masakan tahu tersebut.

Ia melanjutkan, di Cirebon mengenal Tahu Gejrot berasal dari Jatiseeng, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon. Ternyata Tahu Gejrot juga sampai ke Vancouver Kanada.

Tahu Kecap atau Hucap. Kuliner khas di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. (Dok.ciremaitoday)

Tahu kecap atau disebut Hucap juga menjadi varian kuliner khas di Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Hucap ini berisi tahu dan kecap dengan bumbu kacang.

Di daerah lainnya yakni Tahu Sumedang, dikutip dari Wikipedia menuliskan sejarah Tahu Sumedang, menceritakan Ong Kino dan istrinya menjadi perintis untuk memproduksi tahu di Sumedang yang awalnya dibuat dari Kedelai Lurik yang mirip telur Puyuh.

Tahun demi Tahun, Ong Kino beserta istrinya terus menggeluti usaha mereka hingga sekitar tahun 1917 dan anak tunggal mereka Ong Bun Keng melanjutkan usaha Orang tuanya membuat tahu Sumedang.

"Di Semarang Jawa Tengah, dikenal juga mengenal tahu pong. Tahu pong adalah tahu yang digoreng melembung tengahnya kopong atau kosong. Oleh sebab itu dinamakan tahu Pong," pungkasnya. ***