Konten Media Partner

Menteri KKP RI Kunjungi Indramayu, Pastikan Stok Ikan Aman Hadapi Nataru

26 Desember 2024 17:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri KKP RI, Sakti Wahyu Trenggono, saat melakukan peninjauan ke TPI dan Cold Storage Karangsong di Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. (Foto: dok. Ciremaitoday.com)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri KKP RI, Sakti Wahyu Trenggono, saat melakukan peninjauan ke TPI dan Cold Storage Karangsong di Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. (Foto: dok. Ciremaitoday.com)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Indramayu - Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (Menteri KKP RI), Sakti Wahyu Trenggono, melakukan peninjauan langsung ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan Cold Storage Karangsong di Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Kamis, 26 Desember 2024.
ADVERTISEMENT
Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka memastikan ketersediaan stok dan logistik sektor kelautan dan perikanan untuk Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Di tempat pelelangan ikan Desa Karangsong, Menteri KKP RI melihat secara langsung proses pengepakan ikan dan berdialog dengan para penjual dan nelayan setempat.
Kunjungan ini bertujuan untuk memantau kondisi pusat produksi perikanan terbesar di wilayah utara Jabar, menjelang periode natal, tahun baru, dan lebaran.
Trenggono menjelaskan, bahwa Karangsong merupakan salah satu pusat produksi ikan tangkap utama di Jabar dengan kontribusi yang signifikan terhadap pasokan ikan di wilayah tersebut.
“Kami pastikan stok ikan cukup dan harganya stabil, terutama menjelang Nataru,” ungkapnya dalam sesi doorstop di Cold Storage Karangsong.
ADVERTISEMENT
Setiap harinya, sekitar 14 ton ikan dari Karangsong dikirim ke Muara Baru, Jakarta. Sementara 5 hingga 10 ton lainnya dipasok ke Bandung dan sekitarnya.
Menteri Trenggono memastikan bahwa pasokan ikan ke berbagai pasar berjalan lancar dan tanpa kendala.
Terkait kualitas ikan, Trenggono mendengar masukan dari para pedagang mengenai perlunya peningkatan fasilitas penyimpanan.
Mereka mengusulkan tambahan freezer dan cool ball untuk menjaga kualitas ikan. Menanggapi hal tersebut, Trenggono berencana membangun fasilitas penyimpanan yang lebih baik pada tahun 2025.
Selain itu, Trenggono menekankan pentingnya distribusi ikan yang merata untuk menjaga kestabilan harga.
“Ke depan, kami akan mengembangkan jalur distribusi langsung ke sentra-sentra konsumen, tidak hanya terkonsentrasi di Muara Baru,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Trenggono juga mengungkapkan bahwa Badan Pangan Nasional sedang membangun sekitar 30.000 dapur umum untuk menyediakan sumber protein, terutama bagi siswa, dengan memanfaatkan ikan sebagai pilihan yang terjangkau dan bergizi tinggi.
ADVERTISEMENT
Mengenai cuaca ekstrem yang sering mempengaruhi aktivitas nelayan di akhir tahun, Trenggono mengkonfirmasi bahwa nelayan akan kembali beroperasi pada Februari setelah masa istirahat.
“Meskipun Desember dan Januari merupakan bulan yang menantang, nelayan akan kembali melaut, dan hasil produksi tetap berkualitas tinggi,” tuturnya, seraya menyebutkan hasil tangkapan seperti cakalang dan tongkol dari Laut 712 dan Laut Jawa.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan ketersediaan ikan yang cukup dan harga yang stabil di pasar, sekaligus mendukung kesejahteraan nelayan dan keberlanjutan industri perikanan nasional. (*)