Panas, Kubu Pangeran Kuda Putih Tolak Luqman Zulkaedin Jadi Sultan Cirebon

Konten Media Partner
15 Agustus 2020 8:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Massa dari kubu Pangeran Kuda Putih, menggeruduk Keraton Kasepuhan Cirebon. (Juan)
zoom-in-whitePerbesar
Massa dari kubu Pangeran Kuda Putih, menggeruduk Keraton Kasepuhan Cirebon. (Juan)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon - Massa dari kubu Raden Heru Rusyamsyi Arianatareja atau Pangeran Kuda Putih yang berjumlah sekitar ratusan menggeruduk Keraton Kasepuhan Cirebon, Jumat (14/8/2020) kemarin. Mereka menolak Putera Mahkota PRA Luqman Zulkaedin dinobatkan menduduki kursi Sultan Sepuh XV.
ADVERTISEMENT
Raden Heru menilai, pengangkatan Luqman Zulkaedin menjadi Sultan Sepuh XV tidak sah karena tidak sesuai dengan catatan sejarah. Kubu Pangeran Kuda Putih mengklaim yang berhak menduduki singgasana Sultan Sepuh XV adalah keturunan Gusti Sinuhun Sunan Gunung Jati.
Penolakan itu dinyatakan dalam deklarasi di depan pintu utama Keraton Kasepuhan, namun perlawanan datang dari massa yang berasal dari dalam keraton dan langsung membubarkan deklarasi tersebut. Pembubaran massa pun hampir menimbulkan kericuhan dan bentrok fisik, namun aparat keamanan dan beberapa anggota lainnya berhasil menenangkan masa kedua kubu.
Luqman Zulkaedin dan istrinya. (Instagram)
Raden Heru Rusyamsyi Arianatareja atau Pangeran Kuda Putih menyatakan, kedatangannya bersama massa pendukung untuk melakukan silaturahmi, karena surat yang dikirimkan dua kali sebelumnya tidak mendapat respons.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah mengirimkan surat dua kali untuk silaturahmi, tapi tidak ada tanggapan," katanya, Sabtu (15/8/2020).
Heru menyatakan, hendak meluruskan sejarah Keraton Kasepuhan yang dinilai tidak sesuai dengan silsilah sebenarnya. "Supaya masyarakat Cirebon mengetahui sejarah yang sebenarnya," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga menuntut hak penerus Sultan Sepuh XIV jatuh kepada keturunan Sunan Gunung Jati. "Kami ingin mengembalikan hak atas tahta kepada keturunan Sunan Gunung Jati," pungkasnya.