Konten Media Partner

Penambahan Kasus HIV/AIDS di Indramayu Masuk 5 Besar Se-Jawa Barat

2 September 2022 18:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Bandung - Kabupaten Indramayu masuk 5 besar daerah di Jawa Barat jumlah penambahan kasus HIV/AIDS sepanjang semester pertama tahun 2022, dari Januari sampai Juni.
ADVERTISEMENT
Indramayu berada di urutan keempat daerah dengan jumlah penambahan kasus HIV/AIDS di Jabar dengan 252 kasus sepanjang semester pertama tahun 2022, setelah Kota Bandung, Kabupaten Bogor, dan Kota Bekasi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jabar, Ryan Bayusantika Ristandi menyebutkan, data Dinkes Jabar selama 2021, tercatat penambahan HIV positif menjadi sebanyak 5.444 orang, dan 4.165 orang kini rutin menjalani pengobatan.
Pada semester pertama 2022 (Januari-Juni), tercatat penambahan kasus sebanyak 3.744 orang, dan 2.850 orang telah menjalani pengobatan rutin.
Adapun di tahun 2021, lima besar wilayah di Jabar tercatat yang mengalami penambahan kasus HIV/AIDS positif, yakni Kota Bandung (869), Kabupaten Bogor (429), Bekasi (390), Kota Bogor (388) dan Kabupaten Indramayu (353).
ADVERTISEMENT
Sedangkan dari Januari-Juni 2022, lima besarnya adalah Kota Bandung (410 kasus), Kabupaten Bogor (365), Kota Bekasi (365), Kabupaten Indramayu (252) dan Kabupaten Bekasi (217).
Selama tahun 2021, Ryan mengungkapkan, tes HIV/AIDS dilakukan terhadap 576.155 orang. Sedangkan dari Januari-Juni 2022, tes dilakukan kepada 341. 643 orang.
"Tes (HIV) dilakukan di seluruh wilayah di Jabar dengan konsentrasi pada Kota/Kabupaten Bandung, Kota/ Kabupaten Bogor, Cirebon, dan Kabupaten Garut," kata Ryan dalam keterangan yang diterima Ciremaitoday, Jumat (2/9/2022).
Selain itu, pada 2021 tercatat penambahan baru AIDS sebanyak 337 orang, dan selama Januari-Juni 2022, penambahan penderita positif AIDS sebanyak 200 orang.
Dengan demikian secara akumulatif hingga Juni 2022 di Jabar tercatat penderita HIV positif sebanyak 55.069 orang, dan kasus AIDS sebanyak 12.223 orang.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Dodo Suhendar, mengatakan, seseorang setelah mengetahui dirinya terinfeksi HIV/AIDS biasanya akan menarik diri dari pergaulan sosial. Semua potensi dirinya pun terkubur.
"Mereka memiliki kendala dalam interaksi sosial, berkurang dalam kemandirian sosial karena stigma negatif. Salah satu tugas kita adalah membantu mereka untuk kembali aktif dan produktif dalam lingkungan sosialnya," kata Dodo Suhendar dalam Temu Pimpinan untuk Aspirasi Masyarakat (TEPAS) bertema 'Ruang untuk ODHA' di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (2/9/2022).
Dodo menegaskan, dalam meluruskan stigma negatif terhadap ODHA perlu kolaborasi semua pihak, bukan hanya dari Dinas Kesehatan atau Dinas Sosial, melainkan juga dari organisasi masyarakat lainnya.
Dinas Sosial sendiri memiliki beberapa program agar ODHA dapat kembali berinteraksi dan produktif dalam kehidupannya melalui pemberdayaan sosial. Contohnya antara lain dengan memberikan pelatihan barista di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
ADVERTISEMENT
"Pemberdayaan sosial harus dilanjutkan. Mereka memiliki potensi dan harus tetap beraktivitas. Silakan kembali bekerja, bermusik, berolahraga, di bidang jasa atau yang lainnya sesuai dengan kemampuannya," kata Dodo.***