Penerima Banpres PUM di Majalengka Sebanyak 41.515 Orang

Konten Media Partner
30 November 2020 16:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Layanan eform Bank BRI. Foto : Bank BRI
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Layanan eform Bank BRI. Foto : Bank BRI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciremaitoday.com, Majalengka, - Penerima Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (Banpres PUM) di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat mencapai 41.515 orang atau sekitar 27 persen dari 150 ribu orang yang mengajukan bantuan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tersebut. Hal itu disampaikan kepala Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Majalengka, H. Sadili, Senin (30/11/2020).
ADVERTISEMENT
Sadili menjelaskan, selain BPUM, masyarakat Kabupaten Majalengka juga menerima bantuan dari kementerian tenaga kerja seperti program kartu prakerja sebanyak 8000 orang, serta bantuan subsidi upah pekerja sebanyak 40.219 orang.
Sadili juga memaparkan, selama pandemi COVID-19 berdampak besar bagi para pelaku UMKM, dia menyebut per April hingga Mei 2020 pasca pemberlakuan PSBB daya beli masyarakat melemah.
"Dengan adanya program dari pemerintah secara khusus daya beli masyarakat di Majalengka juga menjadi lebih baik," ujar Sadili.
Dengan adanya aturan yang baru, keberadaan Kepres No 82 Tahun 2020 tentang komite penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), kondisi perekonomian bisa terselamatkan dibanding dengan negara lain, inflasi di Indonesia dapat ditekan tetap berada di satu digit sehingga masyarakat perlahan dapat bangkit dari keterpurukan ekonomi dengan adanya program-program bantuan dana langsung tunai (BLT).
ADVERTISEMENT

Program Usaha Mikro

Bukan hanya, itu Sadili juga mengapresiasi langkah pemerintah daerah yang juga berupaya nyata dalam menyelamatkan perekonomian masyarakat.
"Program PEN kabupaten Majalengka juga secara langsung menyasar masyarakat, sedikitnya 25 desa mendapatkan program padat karya masing-masing sebesar Rp 200 juta, pemagangan dalam negeri sebanyak 200 orang, 3 kelompok tenaga kerja mandiri berjumlah 60 orang, serta pelatihan kompetensi sebanyak 40 orang," tutupnya.***