Konten Media Partner

Pergerakan Tanah Ancam 31 Rumah Warga di Kuningan, 8 Bangunan Alami Keretakan

21 November 2022 11:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim BPBD Kuningan saat meninjau langsung lokasi terjadinya musibah longsor di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. (Foto: BPBD Kuningan)
zoom-in-whitePerbesar
Tim BPBD Kuningan saat meninjau langsung lokasi terjadinya musibah longsor di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. (Foto: BPBD Kuningan)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Kuningan – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mencatat sebanyak 31 rumah milik warga terancam usai terjadi pergerakan tanah. Bahkan 8 rumah di antaranya sudah mengalami retak-retak di sebagian bangunan baik lantai maupun dinding.
ADVERTISEMENT
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana dalam keterangan persnya, Senin (21/11/2022), mengatakan, pergerakan tanah terjadi mulanya usai hujan turun yang nyaris sepanjang hari. Hal tersebut memicu terjadinya pergerakan tanah di Desa Situgede, Kecamatan Subang, Kuningan.
BPBD Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mencatat sebanyak 31 rumah milik warga terancam usai terjadi pergerakan tanah. (Foto: BPBD Kuningan)
“Retakan tanah di Blok Lega berpotensi menimbulkan dampak terhadap 31 unit rumah. Bahkan dari 31 rumah itu, 8 unit rumah sudah mengalami retak-retak,” sebutnya.
Tak hanya bangunan rumah, lanjutnya, terdapat pula 2 unit bangunan fasilitas umum. Yakni berupa masjid dan mushola di desa setempat.
“Ada juga 2 bangunan fasilitas umum yakni masjid dan mushola berpotensi terdampak gerakan tanah. Saat ini penanganan sudah dilakukan, termasuk menutup retakan tanah di beberapa titik oleh warga secara gotong royong,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Tampak lokasi terjadinya musibah tanah longsor di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. (Foto: BPBD Kuningan)
Selain pergerakan tanah, Ia menyebut, musibah longsor juga menimpa di sebagian wilayah Kuningan. Misalnya saja di wilayah Ciwaru, material longsor menimpa lahan sawah milik warga dan akses jalan desa terancam.
“Akibat kejadian ini, sawah milik warga tertutup longsoran tanah. Kemudian akses jalan juga terancam terseret longsor, sebab di bagian tebing tepi jalan sudah ambrol,” pungkasnya.(*)