news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pertamina Edukasi Warga Indramayu Cara Berkebun Sistem Hidroponik

Konten Media Partner
20 Desember 2020 18:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampak pemateri dari Pertamina saat memberikan pemaparan pengenai teknik berkebun melalui sistem hidroponik di Indramayu, Jabar. (Ciremaitoday)
zoom-in-whitePerbesar
Tampak pemateri dari Pertamina saat memberikan pemaparan pengenai teknik berkebun melalui sistem hidroponik di Indramayu, Jabar. (Ciremaitoday)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Indramayu - Guna memberikan keterampilan lebih kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Kilang Balongan, Pertamina menyelenggarakan pelatihan pertanian dengan metode hidroponik.
ADVERTISEMENT
Kegiatan yang diikuti 25 peserta tersebut dilaksanakan di aula SMK PGRI Karangampel Kecamatan Karangampel Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dengan menghadirkan narasumber dari Ogut Hydroponis Farm.
Dimasa pandemi ini, pelatihan dilaksanakan dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah penularan COVID-19. Diantaranya peserta diwajibkan menggunakan masker, cuci tangan, serta tetep menjaga jarak saat di dalam ruangan.
Unit Manager Communication, Relation and CSR Pertamina RU VI Balongan Cecep Supriyatna, dalam keterangan persnya, Minggu (20/12/2020), mengatakan, peserta yang mengikuti pelatihan ini merupakan masyarakat yang berada di sekitar Kilang Balongan, yang perlu diberikan edukasi bagaimana memanfaatkan lahan pekarangan rumah agar produktif dan menambah penghasilan.
“Pelatihan ini merupakan Program CSR Balongan Bergizi, yang kami laksanakan untuk masyarakat sekitar agar bisa menjadi bekal tambahan yang bisa dijadikan usaha rumahan. Bukan hanya itu, diharapkan juga bisa menyumbang sumber pangan yang sehat dan bebas pestisida," ungkapnya.
Beragam jenis sayuran berjasil dikembangkan melalui sistem hidroponik. (Ciremaitoday)
Cecep menambahkan, pertanian hidroponik dipilih sebagai materi pelatihan dikarenakan dalam sistem hidroponik tidak membutuhkan lahan pertanian yang luas. Sekaligus tidak membutuhkan media tanah dalam bercocok tanam, sehingga di lahan yang sempit pun bisa dimanfaatkan untuk media hidroponik.
ADVERTISEMENT
“Peminat sayuran hidroponik ini banyak, harganya juga sedikit lebih mahal. Tapi konsumen tetap mau, karena pilih sehatnya," ujarnya.
Carini, salah satu peserta pelatihan merasa senang mendapat bimbingan dari RU VI. Menurutnya, pelatihan hidroponik ini menambah wawasan untuknya, bagaimana mencari peluang untuk tetap bisa berpenghasilan setelah meski hanya di rumah saja.
“Ahamdulillah ini bisa jadi alternatif bagi kami yang lahan perkarangan rumahnya tidak luas. Namun masih bisa untuk bercocok tanam, mudah-mudahan bisa kami terapkan," katanya.
Selain pelatihan, para peserta juga mendapatkan 1 (satu) set starter kit sebagai media tanam sayuran hidroponik.(*)