Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Petani Kopi di Bandung Barat Sukses Ekspor secara Mandiri
28 September 2022 15:51 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Bandung Barat - Jawa Barat menjadi salah satu daerah penghasil kopi yang cukup besar di Indonesia. Sebab, kopi dari daerah-daerah di Jabar juga memiliki cita rasa tersendiri, salah satunya kopi yang dihasilkan para petani kopi di Kabupaten Bandung Barat (KBB).
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Perkebunan Jabar, Jafar Ismail, mengapresiasi keberhasilan para petani kopi di Bandung Barat yang mampu melakukan ekspor kopi secara mandiri, atau tanpa melalui perusahaan eksportir.
Jafar mengatakan, ekspor kopi secara mandiri baru dilakukan di Bandung Barat, sedangkan daerah lain di Jabar masih melalui eksportir. Menurut Jafar, perbedaan geografis wilayah dan kontur tanah yang membuat cita rasa kopi dari Jawa Barat berbeda dibandingkan dengan daerah lain.
Salah satu kopi yang dihasilkan oleh petani kopi di Bandung Barat adalah Java Kopi Preanger yang memiliki cita rasa tersendiri yang berbeda dengan jenis kopi lainnya.
"Dengan tingginya produksi dan kualitas kopi di Jawa Barat, membuat peluang ekspor menjadi semakin besar. Apa yang dilakukan di Bandung Barat bisa menjadi contoh bagi petani lain, untuk melakukan ekspor secara mandiri," ujar Jafar dalam keterangan yang diterima Ciremaitoday, Rabu (28/9/2022).
ADVERTISEMENT
Komoditi kopi bukan hanya memiliki nilai ekonomi, namun pohon kopi juga termasuk jenis tanaman konservasi yang bisa melindungi alam. Itulah mengapa banyak petani di Jawa Barat yang memanfaatkan lahan milik Perhutani untuk menanam kopi.
Sementara itu, perwakilan kelompok tani kopi pelaku ekspor mandiri, Rani Mayasari, mengatakan, sebanyak 9,1 ton kopi diekspor pada ekspor perdana secara mandiri. Kopi-kopi tersebut berasal dari para petani di Gununghalu dan Sindangkerta, Bandung Barat.
Nilai ekspornya, kata Rani, setara dengan Rp1,5 miliar yang dikirim ke sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Belanda, Turki, Bahrain, dan Arab Saudi. "Ini membuktikan jika petani mulai bangkit pasca pandemi COVID-19 dan roda perekonomian kembali bergairah," ucapnya.***