Putera Mahkota PRA Luqman Zulkaedin Gantikan Sultan Sepuh XIV

Konten Media Partner
23 Juli 2020 6:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pelayat mendoakan dan memberikan penghormatan kepada Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat sebelum dimakamkan, Rabu (22/7/2020). (Foto: Diskominfo/Humas Jabar)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pelayat mendoakan dan memberikan penghormatan kepada Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat sebelum dimakamkan, Rabu (22/7/2020). (Foto: Diskominfo/Humas Jabar)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon - Setelah Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat wafat pada Rabu (22/7/2020), saat menjalani perawatan di RS Santosa, Kota Bandung, akibat penyakit kanker usus yang dideritanya.
ADVERTISEMENT
Kepergian sang Sultan tentu menimbulkan duka mendalam bagi keluarga besar Keraton Kasepuhan Cirebon dan juga masyarakat Cirebon. Banyak yang merasa kehilangan atas kepergian Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat. Ribuan orang mengiringi dan melepas Sultan Sepuh XIV ke peristirahatan terakhir di Astana Gunung Sembung.
Sultan Arief meninggalkan seorang istri, Raden Ayu Isye Natadiningrat, dan tiga orang anak yakni Pangetan Raja Adipati (PRA) Luqman Zulkaedin, Ratu Raja Siti Fatimah Nurhayani, dan Pangeran Raja Muhamad Nusantara.
Putra Mahkota PRA Luqman Zulkaedin akan menjadi penerus sang ayah memimpin Keraton Kasepuhan menggantikan almarhum. Prosesi adat kenaikan takhta akan dilakukan beberapa waktu ke depan atau direncanakan setelah 40 hari wafatnya Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat. 
PRA Luqman Zulkaedin dan istrinya. (Foto: Instagram/luqmanzulkaedin)
Direktur Badan Pengelola Keraton Kasepuhan Ratu Raja Alexandra Wuryaningrat mengatakan, PRA Luqman Zulkaedin akan melanjutkan beberapa agenda dan tugas yang sebelumnya sudah disusun.
ADVERTISEMENT
"Pada intinya bahwa almarhum menitipkan tradisi dan budaya di Keraton Kasepuhan tetap dijaga, dipelihara agar tidak punah," katanya, Rabu (22/7/2020).
Ratu Alexandra menjelaskan, gelar PRA sendiri diberikan langsung oleh Sultan Sepuh XIV beberapa waktu lalu, sebelum beliau berangkat ibadah haji, sebelumnya Putera Mahkota bergelar Pangeran Raja (PR).
"Beliau menganugerahi calon pengganti dengan gelar Pangeran Raja Adipati," terangnya.
Alexandra menyatakan, gelar diberikan kepada keluarga dari keturunan laki-laki, di Cirebon biasa menggunakan gelar "Elang" dan "Pangeran" serta "Ratu".
"Kalau bapaknya Elang atau Pangeran, maka anaknya yang laki-laki bisa menyandang gelar Elang atau Pangeran, sedangkan anaknya yang perempuan menyandang gelar Ratu," ujarnya.
Ia menambahkan, ketika PRA Arief Natadiningrat lahir diberi gelar Elang Raja, setelah menikah gelarnya menjadi "Pangeran Raja" dan pada waktu dinobatkan sebagai calon pengganti Sultan Sepuh XIII diberi gelar Pangeran Raja Adipati.
ADVERTISEMENT
"Beliau menyandang gelar PRA pada acara penobatan putra mahkota 15 September 2001 lalu. Pada waktu ayahanda wafat 30 April 2010 almarhum menjadi 'Sultan Sepuh XIV' dengan gelar Pangeran Raja Adipati," pungkasnya.