Konten Media Partner

Sabut Kelapa asal Pangandaran Diekspor untuk Bahan Isian Jok Mobil dan Pesawat

25 Agustus 2022 18:34 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Koperasi Produsen Mitra Kelapa Pangandaran, Yohan Wijaya Nurahman. Foto: Humas Jabar
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Koperasi Produsen Mitra Kelapa Pangandaran, Yohan Wijaya Nurahman. Foto: Humas Jabar
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Pangandaran - Bisa jadi belum banyak yang tahu, bahwa ternyata jok mobil mewah itu isinya adalah sabut atau kulit kelapa. Sabut kelapa pun ada yang digunakan untuk isian jok atau kursi pesawat.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan Ketua Koperasi Produsen Mitra Kelapa Pangandaran, Yohan Wijaya Nurahman. Menurut Yohan, koperasi yang dipimpinnya memproduksi sabut kelapa untuk bahan baku isian jok kendaraan mewah tersebut.
"Sejak tahun 2016, kita ekspor sabut kelapa ini ke beberapa negara, terutama China untuk dijadikan isian jok mobil mewah sebagai pengganti busa, bahkan ada pula untuk kursi pesawat," kata Yohan di Kabupaten Pangandaran dalam keterangan yang diterima Ciremaitoday, Kamis (25/8/2022).
Yohan menuturkan, proses produksi sabut kelapa dikerjakan oleh sekitar 80 orang tenaga kerja, yang terbagi ke dalam kelompok-kelompok kecil sebagai anggota koperasi.
"Ada yang dikerjakan di sini, ada juga yang dikerjakan oleh kelompok kecil sebagai anggota koperasi. Namun semuanya membutuhkan mesin sabagai alat bantu," ucap Yohan.
ADVERTISEMENT
Dari pengolahan sabut kelapa tersebut, menurut Yohan menghasilkan dua jenis produk, yaitu serat untuk bahan jok dan serbuk yang disebut cocopeat. "Cocopeat itu untuk media tanam, kita ekspor cocopeat, di antaranya ke Jepang" ujarnya.
Yohan juga menjelaskan, dari satu butir kelapa itu banyak produk yang dihasilkan, dan semua bisa diekspor.
"Air kelapa diolah menjadi jeli untuk makanan, dagingnya menjadi kelapa parut, dan tempurungnya sebagai bahan baku pembuatan arang," terangnya.
Yohan berharap produksi olahan kelapa ini ke depan lebih meningkat lagi dengan teknologi yang memadai, sehingga bisa meningkatkan kapasitas produksi.***