Sikap Keturunan Sultan Sepuh IV Soal Perebutan Takhta Keraton Kasepuhan Cirebon

Konten Media Partner
8 Agustus 2020 18:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keluarga besar Martesinga yang merupakan keturan Sultan Sepuh IV Raja Amir Sena Muhammad Jaenuddin menyampaikan deklarasi menyikapi situasi di Keraton Kasepuhan Cirebon. (Juan)
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga besar Martesinga yang merupakan keturan Sultan Sepuh IV Raja Amir Sena Muhammad Jaenuddin menyampaikan deklarasi menyikapi situasi di Keraton Kasepuhan Cirebon. (Juan)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon - Konflik klaim kekuasaan di Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, mendapat sorotan dari keluarga besar Mertasinga yang merupakan keturunan dari Sultan Kasepuhan IV Sultan Raja Amir Sena Muhammad Jaenuddin.
ADVERTISEMENT
Keluarga besar Mertasinga merasa prihatin dengan apa yang terjadi di Keraton Kasepuhan setelah Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat wafat.
Namun, keluarga besar Mertasinga yang dikenal dengan Keratuan Singhapura, tidak ingin ikut campur terhadap polemik yang sedang terjadi.
Sesepuh Mertasinga Pangeran Makmur Karta Kusuma mengatakan, kenetralan sikap tersebut dinyatakan dalam deklarasi yang dilakukan di Pendopo Keratuan Singhapura, Desa Mertasinga, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon.
"Walaupun kami bersikap netral, kami menghormati proses yang terjadi di Keraton Kasepuhan Cirebon," katanya, Sabtu (8/8/2020).
Menurutnya, ini adalah sikap terbaik dan tepat mengingat sejarah Mertasinga yang terkenal dengan kebijakannya.
"Justru ini adalah sikap kami, dan sikap kami adalah tidak berpihak kepada siapapun," imbuhnya.
Sementara, Pangeran Basmudin Adji Arkaningrat menyatakan hal yang sama.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita mendukung salah satu akan mengganggu hubungan baik ke depannya," katanya.
Situasi di Keraton Kasepuhan Cirebon memanas setelah Raden Rahardjo Djali yang merupakan keturunan Sultan Sepuh XI Radja Jamaludin Aluda Tajul Arifin mengukuhkan dirinya sebagai Pjs Sultan Sepuh XV sepeninggal Sultan Sepuh XIV yang wafat pada 22 Juli 2020.
Sementara pihak Keraton Kasepuhan menyatakan, akan mengangkat Putra Mahkota Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh XV pada prosesi yang bertepatan dengan 40 hari meninggalnya PRA Arief Natadiningrat.