Konten Media Partner

Sistem Pembayaran Non Tunai QRIS Bantu Mudahkan Warga Kuningan saat Bertransaksi

24 Desember 2022 15:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sosialisasi dan edukasi soal metode transaksi non tunai terus dilakukan, salah satunya di Kuningan, Jabar. (Andri)
zoom-in-whitePerbesar
Sosialisasi dan edukasi soal metode transaksi non tunai terus dilakukan, salah satunya di Kuningan, Jabar. (Andri)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Kuningan – Sosialisasi dan edukasi soal metode transaksi non tunai melalui penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) masih gencar dilakukan. Misalnya saja di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, sosialisasi dilakukan pihak Bank Indonesia (BI) bersama Anggota DPR RI Agun Gunandjar Sudarsa.
ADVERTISEMENT
Agenda tersebut mendapat dukungan pula Anggota DPRD Jabar, Dudy Pamuji. Bahkan, Ia menyempatkan diri hadir dalam agenda sosialisasi yang dihadiri ratusan peserta tersebut.
Selaku anggota dewan asal Kuningan, Dudy Pamuji ingin agar masyarakat lebih dimudahkan saat melakukan transaksi. Karena itu sistem pembayaran non tunai akan semakin membantu masyarakat, khususnya saat bertransaksi secara aman karena tidak perlu membawa uang tunai.
“Kita berharap sosialisasi dapat bermanfaat dan dipahami tentang QRIS, atau standardisasi pembayaran menggunakan metode QR Code agar proses transaksi menjadi lebih mudah, cepat, dan keamanan terjaga. Semoga edukasi layanan sistem pembayaran menggunakan aplikasi bisa memudahkan kita dalam bertransaksi,” kata Dudy Pamuji, legislator Partai Golkar kepada awak media, Sabtu (24/12/2022).
Apalagi bagi pelaku UMKM, lanjutnya, metode transaksi non tunai menjadi solusi agar terhindar dari peredaran uang palsu. Jadi pelaku UMKM juga penting untuk lebih memahami cara bertransaksi secara digital yang aman melalui QRIS.
ADVERTISEMENT
“Saya kira transaksi non tunai akan lebih aman karena tidak menggunakan uang cash ya. Transaksi digital juga bisa membuat pelaku usaha lebih tenang dan terhindar dari peredaran uang palsu,” ujarnya.
Dia berpendapat, apabila metode transaksi non tunai menjadi salah satu solusi bagi masyarakat, untuk meningkatkan pola transaksi supaya terhindar dari uang palsu. Pengenalan sistem transaksi digital diperlukan, agar menjadi sarana pembayaran bagi masyarakat secara efektif dan efisien.
“Apalagi sekarang sudah banyak yang menggunakan uang digital dalam bertransaksi. Maka sistem QRIS ini sangat berguna bagi pelaku usaha, agar terus mengembangkan usaha secara luas,” pungkasnya.(*)