Stok Vaksin Habis, Pemkab Kuningan Tambah Pasokan Vaksin AstraZeneca dan Sinovac

Konten Media Partner
4 Agustus 2021 14:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas tenaga kesehatan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, saat melakukan vaksinasi terhadap remaja berusia 12-18 tahun. (Andri)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas tenaga kesehatan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, saat melakukan vaksinasi terhadap remaja berusia 12-18 tahun. (Andri)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Kuningan – Pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, bakal mendatangkan pasokan 100.000 ribu Vaksin AstraZeneca dan 6.000 Vaksin Sinovac. Hal ini dilakukan, akibat ketersediaan pasokan vaksin habis di Kabupaten Kuningan.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Kuningan, Susi Lusiyanti dalam keterangan persnya, Rabu (4/8/2021), mengatakan, apabila program vaksinasi di Kabupaten Kuningan sejauh ini tetap berjalan lancar. Bahkan tercatat pada 31 Juli 2021, ada 134.358 orang sudah menjalani Vaksin COVID-19 dari total target 922.959 orang atau sekitar 14,56 persen.
“Alhamdulillah sejauh ini dari semua masyarakat yang sudah di vaksin tidak ada kejadian ikutan pasca imunisasi atau Kipi. Alhamdulillah aman-aman saja,” ujarnya.
Dia menyebut, vaksin saat ini sudah habis dan akan didatangkan kembali pada pekan ini. Ada 100.000 Vaksin AstraZeneca dan 6.000 Vaksin Sinovac.
“Kalau yang khusus 6.000 Vaksin Sinovac akan kita alokasikan untuk dosis kedua. Karena dosis kedua pada minggu ini sekarang sudah dimulai,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk 100.000 dosis Vaksin AstraZeneca, pihaknya akan melakukan vaksinasi melalui gerakan gerebek desa. Khususnya terhadap desa-desa di wilayah perbatasan.
“Desa perbatasan ini akan kita sasar, kenapa desa perbatasan karena di desa perbatasan ini salah satu pintu masuk ke Kabupaten Kuningan. Jadi kalau misal di desa perbatasan semua sudah tervaksinasi, insya Allah keluar masuk masyarakat yang dari luar Kuningan itu sudah bisa kita cover vaksinasinya,” jelasnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga kembal melakukan vaksinasi terhadap keluarga besar di semua instansi pemerintahan daerah.
“Alhamdulillah animo masyarakat sekarang sudah bagus untuk menjalani vaksinasi. Untuk diketahui, jika Vaksin AstraZeneca ini dalam pemberian vaksin dosis pertama dan kedua cukup lama rentang waktunya yaitu tiga bulan, berbeda dengan Sinovac yang hanya satu bulan,” bebernya.
ADVERTISEMENT
Dia menyebut, dalam pemberian vaksin untuk dosis pertama dan kedua harus satu jenis vaksin yang sama. Jika saat dosis pertama mendapat vaksin Sinovac, maka vaksin dosis kedua harus vaksin serupa yakni Sinovac.
“Jadi harus satu merk,” pungkasnya.(*)