Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
Tokoh Tionghoa Jabar Ajak Warga Tionghoa Gunakan Hak Pilihnya pada 14 Februari
6 Februari 2024 19:19 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Bandung-Tokoh Tionghoa dari Jabar Djoni Toat meminta agar masyarakat etnis Tionghoa menggunakan hak pilihnya pada tanggal 14 Februari mendatang. Masyarakat etnis Tionghoa, katanya, harus turut berperan sebagaimana yang pernah dilakukan pada zaman kemerdekaan.
ADVERTISEMENT
"Kemerdekaan Bangsa Indonesia tidak lepas dari peran serta etnis Tionghoa. Salah satunya terjadi di Karawang saat dua 'founding father' Indonesia yaitu Bung Karno dan Bung Hatta sempat disembunyikan oleh para pemuda Indonesia untuk segera memerdekakan Indonesia," katanya lewat keterangan yang diterima pada Selasa (6/2).
Ketika itu, menurut Djoni, Bung Karno dan Bung Hatta 'diculik' para pemuda Indonesia untuk dibawa ke rumah seorang Tionghoa yakni Djiauw Kie Siong. Djiauw Kie Siong merupakan seorang petani baik hati yang cinta terhadap Indonesia secara utuh.
"Karenanya kini di Karawang di wilayah Rengasdengklok rumah tersebut dijadikan museum bernama Museum Pengasingan Soekarno. Tak jauh dari rumah itu pun dibangunkan Monumen Kebulatan Tekad untuk memperingati peristiwa bersejarah ini," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kata Djoni, masyarakat etnis Tionghoa juga jadi bagian penting atas perjuangan kemerdekaan saat dibentuknya Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Terdapat 4 orang keturunan Tionghoa pada saat itu yang terlibat yakni Liem Koen Hian, Oey Tiang Tjoei, Oey Tjong Hauw dan Tan Eng Hoa.
"Liem Koen Hian yang merupakan seorang jurnalis ini menginginkan warga etnis Tionghoa adalah bagian dari warga Indonesia. Lalu Tan Eng Hoa merupakan penggagas diperbolehkannya berserikat yang menjadi cikal bakal adanya UUD 1945 Pasal 28 tentang kebebasan berserikat," paparnya.
Maka dari itu, Djoni pun mengajak masyarakat etnis Tionghoa untuk turut menjadi bagian dari Pemilu 2024. Ia mempersilakan masyarakat etnis Tionghoa berbeda dalam pilihan. Asalkan, mereka turut menggunakan hak pilihnya pada tanggal 14 Februari.
ADVERTISEMENT
"Para etnis Tionghoa boleh sekali berbeda pilihan, terlebih tiga calon Capres dan Cawapres merupakan para orang-orang terbaik bangsa ini. Hanya saja para etnis Tionghoa pun saya minta untuk tidak lupa berpartisipasi," katanya.
"Jadi jangan sampai nanti saat Pemilu 2024 nanti warga Indonesia keturunan Tionghoa diam saja. Datanglah ke TPS dan menjadi bagian dari sejarah Indonesia jangan golput," pungkasnya.(*)