Konten Media Partner

Upacara Adat Seren Taun di Kuningan, Jabar, Berlangsung Sederhana

12 Agustus 2020 18:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Kuningan Acep Purnama saat membuka Upacara Adat Seren Taun di Gedung Paseban Tri Panca Tunggal Kabupaten Kuningan. (Andri Yanto)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Kuningan Acep Purnama saat membuka Upacara Adat Seren Taun di Gedung Paseban Tri Panca Tunggal Kabupaten Kuningan. (Andri Yanto)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Kuningan - Upacara adat Seren Taun masyarakat agraris Sunda di Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, kali ini digelar sederhana. Hal ini tak lain akibat situasi pandemi COVID-19 yang masih terjadi di tanah air, termasuk di Kabupaten Kuningan.
ADVERTISEMENT
Bupati Kuningan Acep Purnama membuka upacara Adat Seren Taun yang digelar di ruang Jinem Gedung Paseban Tri Panca Tunggal, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Rabu (12/8/2020).
Upacara Adat Seren Taun merupakan gelaran budaya tradisional masyarakat agraris Sunda, rutin digelar satu tahun sekali pada tanggal 22 Rayagung Tahun 1952 Saka Sunda.
Prosesi tumbuk padi sebagai salah satu rangkaian Upacara Adat Seren Taun di kawasan Paseban Tri Panca Tunggal Kabupaten Kuningan. (Andri Yanto)
Upacara adat Seren Taun yang berarti menyerahkan tahun, dapat diartikan sebagai penyerahan hasil panen yang baru dilewati serta memohon berkah dan perlindungan kepada Tuhan YME pada musim berikutnya.
Biasanya Upacara Adat Seren Taun dimeriahkan berbagai pagelaran kesenian seperti tari buyung, angklung buncis, angklung kanekes, ngajayak dan arak-arakan memeron atau replika binatang yang berbahan dasar dari hasil bumi. Bahkan, ribuan pasang mata kerap membanjiri kawasan Paseban untuk menyaksikan Seren Taun.
Prosesi tumbuk padi sebagai salah satu rangkaian Upacara Adat Seren Taun di kawasan Paseban Tri Panca Tunggal Kabupaten Kuningan. (Andri Yanto)
Ketua Yayasan Tri Panca Tunggal, Pangeran Gumirat Barna Alam dalam keterangan persnya, Rabu (12/8/2020), menuturkan, acara Seren Taun yang biasanya digelar secara runut dan disertai berbagai helaran kesenian, kini harus mengikuti protokol kesehatan sesuai arahan pemerintah. Sehingga Seren Taun kali ini berlangsung sederhana, namun tidak mengurangi kekhidmatan dan rasa syukur kepada Tuhan YME.
ADVERTISEMENT
“Seren Taun kali ini mengangkat tema Jejeg Panceg Nangtung Mandiri Dina Wanda Sorangan. Jadi kami senantiasa komitmen menegakan ciri kepribadian kami sebagai warga negara Indonesia yang menjaga kebhinekaan dan landasan dasar negara kita Pancasila,” tandasnya.
Prosesi tumbuk padi sebagai salah satu rangkaian Upacara Adat Seren Taun di kawasan Paseban Tri Panca Tunggal Kabupaten Kuningan. (Andri Yanto)
Pihaknya berkomitmen, untuk tetap menjaga 4 Pilar Kebangsaan yakni Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
“Kami menyadari sebagai bangsa Indonesia tetap patuh dalam kerangka aturan negara Indonesia yang kami cintai, sebagaimana negara ini didirikan oleh para founding fathers terdahulu. Semoga dalam rangka mensyukuri rahmat Tuhan ini, kita tetap senantiasa melaksanakan syukuran kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,” ungkapnya.
Sementara Bupati Kuningan, Acep Purnama menyambut baik, kegiatan Seren Taun yang merupakan tradisi dan sudah berlangsung cukup lama.
Prosesi tumbuk padi sebagai salah satu rangkaian Upacara Adat Seren Taun di kawasan Paseban Tri Panca Tunggal Kabupaten Kuningan. (Andri Yanto)
“Terima kasih atas undangannya kepada kami. Saya bersyukur atas tuntunan Tuhan Yang Maha Esa, saya bisa hadir. Bahkan, semua teman kita semua hadir di sini,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, walaupun digelar sederhana bahwa semata-mata bukan karena persoalan apa-apa, namun lebih terhadap mematuhi intruksi pemerintah dalam penerapan protokol kesehatan. Sebab kondisi sekarang masih dilanda pandemi COVID-19, sehingga ada sedikit pembatasan.
“Kita semua bersyukur Paseban masih bisa menyelenggarakan seren Taun yang merupakan kekayaan budaya, tradisi yang harus dipertahankan. Terlebih lagi dengan doa bersama, yang menjadi ciri bahwa di tengah kita masih ada kebersatuan dan toleransi, keragaman, serta nilai-nilai yang selalu dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia,” tutupnya.