Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Persahabatan Produktif Ala Founder dan Co-Founder Baroedak Tatanen
10 Mei 2021 12:35 WIB
Tulisan dari Citra Isfira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kisah dua sahabat yang membuat sebuah komunitas pemberdayaan masyarakat tani di pedesaan.
ADVERTISEMENT
Cindy Nur Oktaviani (20) yang akrab di panggil Cinday dan Shafa Isnanda Zoelianafasa (20) yang akrab dipanggil Shafa merupakan dua sahabat karib yang dipertemukan sewaktu masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Tujuh tahun setelah pertemuan mereka, persahabatan tetap terjaga dengan indahnya hingga saat ini mereka sudah membantuk sebuah komunitas pemberdayaan masyarakat yang diberi nama Baroedak Tatanen (@baroedaktatanen) .
ADVERTISEMENT
Cinday dan Shafa adalah founder dan co-founder dari komunitas yang dibentuk pada tahun 2019. Kini komunitas tersebut sudah memiliki 30-an pengurus aktif. Baroedak Tatanen berfokus pada pengajaran dan pemberdayaan bagi masyarakat tani di daerah-daerah terpencil sekitaran Jawa Barat seperti di Desa Cipanjalu dan Desa Sukadamai. Kegiatan yang dilakukan oleh komunitas BT antara lain adalah jual-beli hasil tani, lomba mengecat caping untuk anak-anak, dan edukasi bagi masyarakat di peringatan hari-hari penting seperti pada Peringatan Hari Gizi Nasional pada 30 Januari 2021 lalu.
Lewat akun Instagram @baroedaktatanen , mereka juga membagikan tips dan pengetahuan seputar ilmu pertanian bagi masyarakat umum. Selain itu, kegiatan-kegiatan pengabdian mereka juga turut dipublikasikan di akun tersebut.
Produktif vs Sibuk
ADVERTISEMENT
Ditemui di sebuah restoran di Kota Bandung pada 30 April 2021 lalu saat mereka diundang di acara tentang pelestarian laut, mereka dengan semangat menceritakan kisah perjalanan mereka.
Saat ditanya tentang kisah awal perjalanan mereka membuat komunitas ini, mereka mengaku bahwa mereka tak bisa lepas dari jasa satu sama lain. Menurut mereka, persahabatan yang mereka jalin merupakan persahabatan yang sangat sehat, sangat suportif, dan produktif.
Berada di Jurusan yang “Nyambung”
Awalnya Cinday mengonsep sendiri pembentukan komunitas ini. Namun, di satu titik ada kalanya ia merasa buntu dan kebingungan saat masih menyusun segala sesuatunya sendiri. Maka dari itu, ia mengajak Shafa untuk membantunya dan Shafa menyetujuinya. Setelah bergabung, Cinday merasa terbantu dengan adanya campur tangan Shafa.
ADVERTISEMENT
“Jurusan aku dan jurusan Cinday di IPB sama-sama relate satu sama lain. Waktu itu aku rasa Cinday butuh partner dan aku ngerasa bahwa aku bisa ada untuk dia. Dari situ aku masuk, kita bangun bersama Baroedak Tatanen ini dan hingga sekarang kita masih saling belajar dan saling berkembang satu sama lain,” cerita Shafa.
Saat ini memang mereka sedang sama-sama menuntut ilmu di Institut Pertanian Bogor (IPB). Cinday merupakan mahasiswa jurusan Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian dan Shafa merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Keluarga dan Konsumen. Keduanya merupakan mahasiswa angkatan 55 atau angkatan 2018 IPB.
Persahabatan Produktif: Berkolaborasi bukan Bersaing
Mereka berdua setuju bahwa ketika kita memiliki teman yang produktif, kita seakan dipacu untuk ikut produktif juga. Saling mendukung satu sama lain tanpa saling menjatuhkan adalah kunci mereka dalam membina persahabatan ini.
ADVERTISEMENT
“Kita ga egois. Setiap ada undangan acara atau perlombaan, kita menimbang-nimbang siapa yang kali ini kira-kira cocok untuk ikut acara tersebut. Kalo ada kesempatan dan aku yang cocok untuk ikut, ya Cinday nyemangatin aku. Begitu juga saat Cinday ikut sesuatu, aku ikut semangatin juga,” tutur Shafa.
Diketahui memang mereka berdua seringkali diundang di acara-acara terutama yang bertemakan dengan pendidikan dan lingkungan. Hal itu memang sejalan dengan tema komunitas Baroedak Tatanen itu sendiri.
Level Up Your Friendship: Their Tip
Saat ditanya tentang tips mereka untuk membina persahabatan produktif dan menaikkan level persahabatan dari persahabatan yang stagnan menjadi produktif, inilah jawaban mereka:
“The most important thing is chemistry. Aku anggap Shafa itu keluarga aku, aku udah anggap Shafa ‘dulur’ (saudara dalam Bahasa Sunda) aku. Kita saling sharing, saling cerita kalau ada masalah apa-apa, kalau ada ide, dan kalau ada cerita baru. Dari sana, persahabatan yang kuat akan muncul. Dengan dasar persahabatan yang kuat maka bisa belanjut menjadi saling percaya untuk membangun sesuatu bersama,” jawab Cinday.
ADVERTISEMENT