Etika dalam Bermain Media Sosial

Citra Qolbi
Saya merupakan mahasiswa aktif di Universitas Airlangga, yang menyukai tulisan mengenai budaya, seni, maupun sosial.
Konten dari Pengguna
7 Juli 2022 14:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Citra Qolbi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Etika bermain Media Sosial. Citra Qolbi
zoom-in-whitePerbesar
Etika bermain Media Sosial. Citra Qolbi
ADVERTISEMENT
Di era globalisasi ini, kita diberikan berbagai kemudahan dalam hidup, terutama dalam mengakses informasi dan melakukan komunikasi. Yang semula masih analog berubah menjadi digital. Setelah berubah menjadi digital, maka aktivitas manusia akan lebih mudah. Digital menandakan bahwa tidak ada batasan yang berarti mengenai ruang dan waktu. Artinya, baik dalam mengakses suatu informasi atau ketika sedang melakukan komunikasi, manusia bisa melakukannya dimana pun dan kapan pun.
ADVERTISEMENT
Manusia sebagai makhluk sosial tentunya perlu berinteraksi dengan sesama. Artinya tiap manusia saling membutuhkan satu sama lain. Salah satu contoh bentuk dari hal tersebut adalah melalui komunikasi. Komunikasi bisa diartikan sebagai proses pertukaran pesan. Tentunya terdapat berbagai jenis komunikasi. Berbagai jenis komunikasi tersebut tentunya dibedakan berdasarkan pada tujuan, sifat, cara penyampaiannya, ruang lingkupnya, dan lain-lain.
Dalam era digital ini, terdapat suatu platform yang memudahkan proses komunikasi. Platform tersebut dikenal sebagai media sosial. Media sosial sendiri merupakan platform digital yang memfasilitasi penggunanya untuk saling berkomunikasi atau membagikan konten berupa tulisan, foto, video, dan merupakan platform digital yang menyediakan fasilitas untuk melakukan aktivitas sosial bagi setiap penggunanya. Saat ini, banyak sekali orang yang menggunakan media sosial.
ADVERTISEMENT
Tentunya, terdapat berbagai jenis dari media sosial. Jenis-jenis media sosial tersebut dibedakan berdasarkan pada kebutuhannya. Meskipun beberapa media sosial memiliki ciri-ciri yang sama, namun kebutuhan utama yang membedakkan. Contohnya seperti kebutuhan untuk mengirim pesan, maka media sosial yang cocok adalah seperti Whatsapp, Telegram, Line, dan lain-lain. Sedangkan kebutuhan untuk membagi konten, maka media sosial yang cocok adalah seperti Instagram, TikTok, YouTube, dan lain-lain.
Namun, layaknya seperti aktivitas lain, komunikasi di media sosial juga terdapat etika. Hal tersebut dikarenakan meskipun tidak melakukan komunikasi secara langsung, namun kita perlu menjaga perilaku. Apalagi, media sosial juga memudahkan seseorang untuk berkomunikasi dengan siapa pun, baik kenal atau tidak. Oleh karena itu, diperlukan suatu etika untuk tetap menjaga komunikasi di media sosial agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
ADVERTISEMENT
Berikut ini adalah etika yang harus dilakukan ketika sedang berkomunikasi melalui media sosial.

1. Menjaga privasi orang lain

Yang pertama adalah menjaga privasi orang lain. Hal tersebut dikarenakan tidak ada batasan yang berarti ketika seseorang mempunyai media sosial. Ketika seseorang akan menggunakan media sosial, maka data privasi akan menjadi taruhannya. Oleh sebab itu media sosial kebanyakan gratis digunakan oleh semua orang. Dengan tersebarnya privasi, maka siapapun bisa memanfaatkan hal tersebut. Jika terdapat orang yang melakukan tindakan tersebut, maka bisa dikatakan telah melanggar privasi orang. Oleh karena itu, kita perlu menghargai privasi orang. Selain itu, juga terdapat regulasi di beberapa negara yang mengatur hal tersebut, contohnya adalah negara Indonesia dengan UU ITE.
ADVERTISEMENT

2. Tidak menggunakan untuk hal negatif

Selanjutnya adalah tidak menggunakan media sosial untuk hal negatif. Selain tidak menghargai privasi orang, namun juga terdapat hal negatif lainnya. Contoh hal negatif yang lain adalah menggunakan media sosial untuk memberikan ujaran kebencian atau semacamnya. Dengan adanya regulasi, diharapkan hal tersebut tidak terjadi.

3. Tetap menganggap seperti komunikasi secara langsung

Yang terakhir adalah dengan tetap menganggap komunikasi yang ada di media sosial sama seperti komunikasi di dunia nyata. Dengan membuat pemikiran tersebut, maka kita akan lebih berhati-hati, lebih menghargai lawan bicara, dan berlaku sopan.