Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Nongkrong di Kala Pandemi
27 Mei 2021 10:46 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Clara Ajeng tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pusing dikit nongkrong. Bosen dikit nongkrong. Ya itulah, namanya anak muda. Nongkrong sama teman setiap hari sudah jadi makanan wajib buat kita. Bahkan, kalau bisa dihitung-hitung kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk nongkrong sama teman dibandingkan waktu bersama keluarga.
ADVERTISEMENT
Sebagai generasi milenial, nongkrong menjadi sebuah pilihan yang tepat sebagai tempat pelarian. Tak sedikit dari kita yang memilih untuk nongkrong ketika ada masalah. Meskipun nongkrong belum tentu menjadi solusi dalam sebuah masalah, paling tidak dengan nongkrong kita bisa menjadi lupa dan menghibur diri sendiri sejenak.
Alasan memilih nongkrong
Ada banyak alasan anak muda memilih untuk nongkrong dibandingkan di rumah saja. Beberapa di antaranya ingin sekadar mengobrol atau bertukar pikiran, mencari hiburan, takut ketinggalan informasi, hingga mengerjakan projek bersama. Namun, itu semua kembali pada tujuan kita masing-masing.
Kebutuhan dalam diri sekaligus tempat yang menarik menjadi salah satu pendorong untuk nongkrong. Terlebih dalam masa pandemi ini kita dituntut untuk bekerja di depan layar setiap saat. Hubungan yang dibangun antar individu pun semakin monoton dengan tidak adanya interaksi secara langsung.
ADVERTISEMENT
Kafe sebagai tempat pilihan
Kafe atau kedai kopi sudah menjadi tempat yang tidak asing lagi bagi kita. Hampir kebanyakan dari kita memilih kafe sebagai tempat tujuan nongkrong. Tak heran, jika perkembangan kafe di Indonesia melonjak dalam beberapa tahun belakangan. Bahkan, halaman rumah yang tak terpakai bisa disulap menjadi tempat nongkrong anak muda.
WiFi kencang, suasana yang santai dan harganya yang pas di kantong tentu menjadi nilai utama untuk para generasi milenial. Tak bisa dipungkiri, berbagai konsep bangunan dan dekorasi yang beragam menjadi daya saing dari setiap kafe. Terlebih hampir di sepanjang jalan kita pasti menemukan kafe yang saling berdekatan.
Nongkrong di bulan Ramadhan
Selain menjadi tempat nongkrong bagi anak muda, bulan Ramadhan ini berhasil mengubah kafe menjadi tempat berkumpul dalam beberapa acara. Pengunjung yang biasanya ramai berdatangan sejak pagi hari kini berganti saat menjelang sore hari.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dijadikan peluang untuk para pemilik kafe. Berbagai tawaran dan promo disebarluaskan melalui sosial media untuk menarik pelanggan. Beberapa di antaranya rela menunggu sejak siang hari untuk bisa mendapatkan tempat duduk. Atau bagi mereka yang tidak ingin ambil pusing mengenai tempat, biasanya melakukan reservasi terlebih dahulu.
Adapun strategi lainnya yang dikeluarkan oleh pemilik kafe ialah dengan membuat menu baru. Menu yang dikemas secara misterius sehingga membuat para pengunjung menunggu dan merasa penasaran.
ADVERTISEMENT