Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenali Perubahan Iklim dan Peran Siswa dalam Menangani Perubahan Iklim
30 Desember 2024 13:28 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Cristin Yohana Putri Sujarwo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perubahan iklim di masa sekarang ini menjadi salah satu fokus terbesar kita, bukan hanya bagi Indonesia tapi bagi dunia. Perubahan iklim menurut PBB atau Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Dan menurut UU No. 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, perubahan iklim merupakan berubahnya iklim yang diakibatkan secara langsung mau pun tidak langsung oleh aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan komposisi atmosfer secara global serta perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan.
ADVERTISEMENT
Perubahan iklim disebut sebagai salah satu fenomena dari pemanasan global yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca. Emisi gas rumah kaca adalah gas yang dilepas ke atmosfer akibat aktivitas manusia (penggunaan kendaraan bermotor, penggundulan hutan, perilaku konsumtif, dan lain-lain) mau pun aktivitas alami lainnya. Proses terperangkapnya panas di atmosfer ini yang semakin hari membuat suhu di bumi meningkat.
Beberapa gas rumah kaca yaitu :
Perubahan iklim ini juga pastinya memiliki dampak dan bukan hanya berdampak pada manusia saja tetapi juga pada lingkungan, kondisi ekonomi, dan keberlangsungan hidup di bumi.
Berikut adalah dampak dari perubahan iklim :
ADVERTISEMENT
Sebagai siswa tentu kita punya hak dan kewajiban untuk ikut serta dalam menangani perubahan iklim ini. Mulai dari menghemat air dan listrik, contohnya saat akan bepergian kita bisa mematikan semua lampu. Lalu kita harus membatasi waktu untuk mandi supaya tidak memakan banyak energi dan sebaiknya kita bisa menggunakan peralatan yang lebih hemat energi. Saat jajan di sekolah, kita bisa meminimalisir penggunaan plastik dengan membawa kotak makan, botol minum, atau pun sedotan yang reusable. Selain itu kita bisa menanam beberapa pohon di pekarangan rumah supaya pohon bisa membantu dalam penyerapan salah satu gas emisi rumah kaca yaitu karbon dioksida. Kita juga bisa bepergian dengan transportasi yang ramah lingkungan (seperti berjalan kaki atau sepeda) atau menggunakan transportasi umum.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, siswa sebagai generasi penerus harus mempunyai kesadaran diri yang tinggi dalam penerapan gaya hidup yang berkelanjutan dan partisipasi aktif dalam lingkungan. Jadilah pelopor di lingkup sekolah mulai dari hal kecil untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau, sehat, dan nyaman. Karena sekecil apa pun upaya yang kita lakukan, bisa menentukan kualitas hidup di masa yang akan datang.