Konten dari Pengguna

Mengupas Permasalahan Stunting yang Terjadi di Indonesia

Cristin Yohana Putri Sujarwo
Pelajar SMA Citra Berkat
31 Desember 2024 20:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cristin Yohana Putri Sujarwo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Stunting merupakan salah satu masalah serius di bidang kesehatan di Indonesia. Menurut Kemenkes (Kementerian Kesehatan), stunting atau perawakan pendek adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang diakibatkan oleh kurangnya gizi kronis dan infeksi berulang. Hal ini ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar normal. Stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga memberi dampak secara kognitif. Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Kemenkes, prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2022 masih berada di angka 24,4%. Walaupun angka ini sudah menunjukkan adanya penurunan dibanding tahun-tahun sebelum, angka ini masih jauh dari target WHO atau World Health Organization yaitu di bawah 20%.
ADVERTISEMENT
Lantas apa saja yang menjadi penyebab serta faktor yang mendukung masalah stunting ini di Indonesia?
Berikut beberapa yang bisa menjadi penyebab serta faktor pendukung banyaknya kasus stunting di Indonesia :
Sumber: pixabay.com/Fifaliana-joy
Stunting tidak hanya memengaruhi tiap-tiap individu yang mengalami tetapi juga membawa dampak yang sifatnya jangka panjang kepada masyarakat dan juga negara. Anak-anak yang stunting cenderung memiliki daya saing yang rendah di beberapa bidang, seperti pendidikan dan pekerjaan. Dan akhirnya, akan memengaruhi produktivitas ekonomi bukan hanya di lingkup keluarga tapi secara nasional. Stunting juga bisa membawa risiko penyakit kronis yang merugikan di masa depan.
ADVERTISEMENT
Beberapa upaya yang mungkin sudah dilakukan pemerintah dalam menangani stunting di Indonesia :
Tentu saja semua itu tidak serta merta terlaksana dengan lancar. Pasti ada tantangan yang harus diterima pemerintah dalam menjalankannya. Seperti sulitnya koordinasi lintas sektor, keterbatasan anggaran terutama di daerah terpencil, dan masih banyak lagi. Dan efektivitas implementasi program ini masih perlu dipertanyakan karena program yang dijalankan beberapa kali mengabaikan beberapa kebutuhan spesifik sehingga solusi yang ditawarkan tidak selalu relevan. Bisa lebih dioptimalkan lagi apabila pemerintah lebih melibatkan masyarakat setempat untuk melancarkan program yang ada sehingga tercipta solusi yang pas.
ADVERTISEMENT
Stunting bukan masalah yang sepele dan dengan ini krisis stunting perlu pendekatan yang lebih lagi untuk mengatasinya. Upaya yang ada sudah baik tapi perlu terus diiringi dengan penguatan di lapangan.