Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
8 Fakta Tentang Cinta dan Pernikahan di Amerika
7 Maret 2018 9:44 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Cublaksuweng tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Lanskap relasi cinta di Amerika telah bergeser secara dramatis dalam beberapa dasawarsa terakhir. Dari problem perceraian, pernikahan sesama jenis sampai perkawinan antar ras, etnis, hingga antar agama dan pilihan politik.
ADVERTISEMENT
Berikut 8 fakta tentang cinta dan pernikahan di Amerika Serikat rilisan Pew Research, lembaga riset independen berbasis di Washington DC, pada pertengahan bulan lalu.
1. Sebanyak 88 Persen orang Amerika percaya bahwa cinta adalah modal utama untuk menikah.
Dan seperti di Indonesia pria masih dituntut untuk berperan sebagai Bankir Pemodal Utama pernikahan, angkanya mencapai 71 persen. Sementara hanya 32% yang mengatakan bahwa wanita juga bisa jadi supporting keuangan utama keluarga.
Syarat agar pernikahan langgeng, minat bersama menduduki syarat tertinggi (64%) di atas hubungan seksual yang memuaskan (61%) dan pembagian tugas rumah tangga (56%).
2. Setengah dari orang Amerika berusia 18 atau lebih adalah orang yang telah menikah. Angka ini turun 9 persen di banding 25 tahun lalu. Pada tahun 2017, usia rata-rata pada pernikahan pertama telah mencapai titik tertinggi dengan catatan: 29,5 tahun untuk pria dan 27,4 tahun untuk wanita.
ADVERTISEMENT
Sementara tingkat pernikahan turun 9 persen, tingkat percerain justru meningkat namun uniknya mayoritas dilakukan oleh kakek dan nenek. Pada tahun 2015, untuk setiap 1.000 orang dewasa yang sudah menikah berusia 50 atau lebih, 1 persennya bercerai, naik setengah persen daripada tahun 1990.
Mereka yang berusia 65 atau lebih, tingkat perceraian meningkat tiga kali lipat sejak tahun 1990.
3. Jumlah pasangan belum menikah yang tinggal dalam satu atap naik 29 persen dibanding 2007. Jumlahnya mencapai sekitar 18 juta.
4. Menikah kembali sedang naik daun. Sebanyak 23 persen duda atau janda menikah lagi, naik 10 persen dibanding tahun 1960. Dan menikah kembali lebih sering terjadi pada duda (64 persen) daripada janda (52 persen).
ADVERTISEMENT
5. Sebanyak 17 persen pengantin baru berasal dari rasa tau etnis berbeda. Nikah antar etnis tertinggi dilakukan oleh etnis Asia (29 %) dan Hispanik (27%). Kenaikan perkawinan silang yang paling dramatis terjadi di pengantin kulit hitam (18 %) naik 5 persen dibanding tahun 1980. Dan hanya 11 persen kulit putih yang menikah dengan seseorang dari ras atau etnis yang berbeda.
6. Dukungan publik untuk pernikahan sesama jenis meningkat pesat. Pada tahun 2007, 54 persen orang Amerika menentang legalisasi pernikahan berbanding 37 persen yang menolak.
Pada tahun 2017, semuanya berbalik dengan 62 persen mendukung dan hanya tinggal 32 persen yang menolak pernikahan legal kaum gay dan lesbian.
ADVERTISEMENT
Sekarang 61 persen pasangan sesama jenis telah menikah dan tinggal serumah.
7. Pernikahan beda agama meningkat pesat. Saat ini ada 29 persen pasangan menikah beda agama, bandingkan dengan hanya 19 persen pada tahun 1960. Mayoritas perkawinan antaragama ini dilakukan oleh orang Kristen dengan pasangan yang secara agama tidak terafiliasi.
Sementara itu, perkawinan dari pasangan yang berbeda pandangan politik justru jarang terjadi. Sebanyak 77 persen dari kedua Partai Republik dan Demokrat yang telah menikah atau tinggal dengan pasangan mengatakan pasangan mereka berada di partai yang sama.
Hmmm..jadi ingat pendukung Jokowi – Prabowo nih.
8. Pencarian cinta melalui jejaring online meningkat pesat. Sebanyak 41 persen orang Amerika mengenal seseorang dengan menggunakan kencan online dengan 29 persennya melakukan komitmen jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan kencan online dapat dilihat terutama di kalangan anak muda. Usia 18 hingga 24 tahun yang menggunakan kencan online naik hampir tiga kali lipat dalam beberapa tahun terakhir, dari 10% di tahun 2013 menjadi 27% di tahun 2015.
Sebagian besar orang saat ini melihat kencan online secara positif. Sekitar 6 dari 10 orang (59%) mengatakan itu adalah cara yang baik untuk bertemu orang, dan 47% setuju bahwa itu lebih mudah dan lebih efisien daripada cara sebelumnya. (Sarivita).