Toxic Relationship Merusak Kesehatan Mental

Dafa Nur Istiqomah
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Prof. K.H Saifuddin Zuhri
Konten dari Pengguna
9 November 2021 20:48 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dafa Nur Istiqomah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
foto sepasang kekasih yang bertengkar. sumber: https://pixabay.com/id/illustrations/sengketa-pria-wanita-siluet-4033280/
zoom-in-whitePerbesar
foto sepasang kekasih yang bertengkar. sumber: https://pixabay.com/id/illustrations/sengketa-pria-wanita-siluet-4033280/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hubungan toxic relationship sudah banyak dirasakan oleh sebagian orang bahkan hampir semua orang merasakannya. Toxic relationship dapat dialami oleh siapa saja dan dalam jenis hubungan apa pun, baik itu hubungan dalam kekeluargaan, persahabatan, dan yang paling umum adalah hubungan dengan pasangan. Baik buruknya hubungan toxic yang merasakan adalah mereka yang terjebak dalam lingkaran toxic dan terkadang mereka tidak menyadari bahwa hubungan yang dijalani sudah termasuk toxic atau hubungan yang tidak sehat.
ADVERTISEMENT
Pakar komunikasi dan psikolog berasal dari California, Dokter Lillian Glass, mendefinisikan toxic relationship dalam bukunya yang dirilis pada 1995 berjudul "Toxic People" sebagai hubungan antara dua orang yang tidak mendukung satu sama lain. Hubungan ini mengandung konflik yang membuat salah satunya ingin menyalahkan lainnya, mengandung kompetisi tidak sehat, dan mengandung sikap tidak hormat yang menyebabkan kurangnya kepaduan.
Banyak orang sulit keluar dari hubungan toxic. Salah satu faktornya adalah karena lingkungan. Ada yang dari kecil sudah berada pada lingkungan toxic misalnya, lingkungan keluarga dan pertemanan yang sudah terjalin sejak lama. Mereka merasa keberatan, tertekan, terkekang tetapi mereka biasa saja karena sudah terbiasa dan memaklumi lingkungan toxic tersebut.
Hubungan toxic bersifat merusak, baik secara emosional, pikiran, mental hingga fisik. Bagaimana cara toxic merusak mental anda?
ADVERTISEMENT
1. Merusak Rasa Percaya Diri Anda
Seseorang yang toxic biasanya kurang menghargai perasaan orang lain atau sering kali membuat orang lain sakit hati dan minder karena perkataan atau perbuatannya. Maka rasa percaya diri yang ada dalam diri anda semakin lama semakin menurun padahal anda termasuk orang yang memiliki keunikan.
2. Melelahkan dan Tidak Bahagia
Hubungan yang toxic sangat menguras energi karena Anda tidak menjadi diri sendiri, Anda berusaha menjadi sosok yang dia inginkan walau tak membuat diri anda bahagia, Anda terlalu mementingkan kebahagiaan orang lain atau pasangan anda dan mengesampingkan kebahagiaan anda sendiri sehingga anda tidak merasakan kebahagiaan.
3. Menimbun Emosi
Terlalu sering menahan emosi atas perlakuan yang tidak baik akan menimbun energi negatif, yang membuat anda menjadi pribadi yang emosional dan bisa meledakkan amarah atau energi tersebut suatu saat.
ADVERTISEMENT
4. Toxic Relationship Timbulkan Trauma
Hubungan yang tidak sehat akan menjadi pengalaman buruk di hidup anda. Hal ini akan membuat anda takut atau trauma ketika memulai hubungan dengan manusia yang baru, padahal anda sendiri belum tahu orang tersebut toxic atau tidak. Ketika anda bertemu orang atau lingkungan yang baik anda cenderung tidak percaya karena ada trauma masa lalu.
5. Meningkatkan Stres dan Depresi
Hubungan toxic menyebabkan stres dan depresi setiap hari faktor utamanya adalah pertengkaran. Terkekang juga salah satu faktor stres anda karena anda tidak bisa tenang menjalani aktivitas dan selalu merasa diawasi.
6. Menurunkan kekebalan tubuh
Seseorang yang menjalani hubungan dengan tingkat depresi yang tinggi akan menurunkan kekebalan tubuh , Karena kekebalan tubuh yang baik harus dengan pikiran yang tenang. Jika kekebalan tubuh menurun kemungkinan anda terkena penyakit atau virus sangatlah besar. Maka dengan menghindari dari hubungan toxic sama saja menjaga kesehatan tubuh anda.
ADVERTISEMENT
Orang yang menjalani hubungan tidak sehat sering kali menyadari ia merasa dikekang atau tidak menjadi dirinya sendiri. Namun, seolah-olah ia menolak perasaan itu. Akhirnya, orang tersebut mengabaikan perilaku-perilaku pasangan yang tidak baik terhadapnya. Keadaan ini bisa terus terjadi sampai ia benar-benar mulai mengalami depresi dan menyadari ada yang salah dengan hubungan yang dijalaninya.
Maka dari itu hindarilah hubungan tidak sehat yang bisa merusak mental Anda. Meskipun terasa berat, jika Anda sudah berada dalam hubungan tersebut maka keluarlah dari zona tidak nyaman itu, karena salah satu langkah besar anda tersebut bisa membawa Anda untuk merasakan kehidupan yang lebih nyaman meskipun harus meninggalkan orang atau lingkungan yang anda sayangi. Carilah lingkungan yang sehat dan nyaman karena lingkungan yang nyaman akan membuat pikiran anda menjadi lebih tenang dan sehat.
ADVERTISEMENT
Nama: Dafa nur Istiqomah
Prodi: Hukum Tata Negara
Kampus: Universitas Islam Negeri Prof. K.H Saifuddin Zuhri