Konten dari Pengguna

Menghadapi Tantangan Implementasi PSIAP: Kunci Keberhasilan DJP di Era Digital

Danandjaja Rosewika Toriq Budihardja
Mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN
4 September 2024 7:50 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Danandjaja Rosewika Toriq Budihardja tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Halaman Sampul (Sumber: Penulis)
zoom-in-whitePerbesar
Halaman Sampul (Sumber: Penulis)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pembaruan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (PSIAP) merupakan proyek besar yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk merombak sistem administrasi pajak yang sebelumnya manual menjadi sistem digital yang lebih praktis. Inti dari PSIAP adalah integrasi data perpajakan ke dalam satu sistem yang terpusat sehingga data menjadi lebih akurat dan mudah diakses. Selain itu, PSIAP juga mengotomatiskan banyak proses yang sebelumnya dilakukan secara manual, seperti perhitungan dan/atau pelaporan pajak. Konsep utama lainnya dari PSIAP adalah standardisasi prosedur untuk memastikan keseragaman dalam penerapan peraturan perpajakan. Secara keseluruhan, PSIAP diharapkan dapat memberikan layanan perpajakan yang lebih baik kepada wajib pajak dengan sistem yang lebih efisien dan minim kesalahan.
ADVERTISEMENT
Implementasi PSIAP mengusung visi perpajakan yang lebih canggih dengan memanfaatkan integrasi data dan kecerdasan buatan. Melalui integrasi data yang komprehensif, PSIAP membantu DJP untuk membangun profil wajib pajak yang lebih akurat dan terperinci. Dengan begitu, potensi risiko kepatuhan dapat dideteksi sejak dini dan tindakan preventif dapat dilakukan secara proaktif. Sementara itu, melalui kecerdasan buatan, PSIAP mampu mengidentifikasi pola dan anomali yang sulit dideteksi secara manual sehingga dapat meningkatkan efektivitas dalam pencegahan tindak pidana perpajakan. Selain itu, PSIAP juga mendorong inovasi dalam layanan perpajakan. Sebagai contoh, interaksi antara wajib pajak dan petugas pajak kini semakin mudah dan efisien melalui berbagai layanan digital, seperti pelaporan SPT secara daring dan konsultasi virtual.
Dalam pelaksanaannya, PSIAP dihadapkan pada sejumlah tantangan, seperti keamanan data, kesiapan sumber daya manusia, dan adaptasi budaya kerja. Untuk dapat mengatasi tantangan tersebut, berbagai upaya telah dan sedang dilakukan, di antaranya:
ADVERTISEMENT
1. Peningkatan Keamanan Sistem atau Data
Keamanan sistem atau data dapat ditingkatkan melalui enkripsi data yang kuat untuk melindungi informasi sensitif wajib pajak, firewall dan intrusion detection system yang menggunakan teknologi keamanan jaringan untuk mencegah akses ilegal, pembatasan akses yang ketat dan berbasis peran untuk setiap pengguna sistem, serta peningkatan kesadaran akan ancaman siber melalui sosialisasi dan pelatihan kepada seluruh pihak terkait. Dalam hal ini, DJP telah dan sedang melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan keamanan sistem PSIAP, misalnya penggunaan e-Faktur untuk melindungi informasi sensitif wajib pajak (NPWP, nilai transaksi, dan data pelanggan), pencegahan akses ilegal melalui firewall dan mekanisme autentikasi yang ketat, serta kemitraan dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk melakukan audit keamanan secara berkala terhadap sistem informasi perpajakan.
Ilustrasi Keamanan Sistem dan Data (Sumber: Penulis)
2. Peningkatan Infrastruktur Teknologi
ADVERTISEMENT
Untuk memastikan keberhasilan implementasi PSIAP, DJP telah dan sedang melakukan berbagai upaya dalam memperkuat infrastruktur teknologi sebagai berikut:
Ilustrasi Infrastruktur Teknologi (Sumber: Penulis)
3. Sosialisasi dan Edukasi
ADVERTISEMENT
DJP gencar melakukan sosialisasi dan edukasi untuk memastikan keberhasilan implementasi PSIAP. Melalui berbagai saluran, DJP berupaya menjangkau seluruh lapisan masyarakat, misalnya dengan melakukan kampanye di media sosial (Instagram, X, Facebook, dan YouTube) yang disajikan dalam bentuk konten kreatif dan interaktif, mulai dari infografis hingga video tutorial. Selain itu, DJP juga memiliki website resmi sebagai pusat informasi lengkap tentang PSIAP, termasuk panduan pengguna, FAQ, dan berita-berita terkini. Untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas, DJP bekerja sama dengan media massa dalam menayangkan iklan layanan masyarakat dan menerbitkan artikel-artikel informatif tentang PSIAP, serta mengadakan roadshow ke berbagai daerah, terutama daerah yang masih terbatas akses internetnya. Dalam aspek edukasi wajib pajak, DJP secara rutin menyelenggarakan webinar dengan topik-topik yang relevan dengan PSIAP, mengadakan workshop tatap muka untuk memberikan pelatihan yang lebih mendalam kepada wajib pajak, serta menyediakan platform e-learning PSIAP yang dapat diakses secara fleksibel dan mandiri oleh wajib pajak. Untuk mendukung wajib pajak yang membutuhkan bantuan teknis terkait penggunaan PSIAP, DJP menyediakan berbagai fasilitas, seperti layanan call center, helpdesk online, dan kunjungan langsung oleh petugas pajak.
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya Jakarta Barat mengadakan sosialisasi PSIAP secara daring melalui kanal siaran langsung instagram di ruang kerja KPP Madya Jakarta Barat (Sumber: pajak.go.id)
4. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
ADVERTISEMENT
DJP berkomitmen untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas sebagai kunci keberhasilan implementasi PSIAP. Upaya ini dilakukan melalui berbagai cara, seperti seleksi ketat calon pegawai yang memiliki kompetensi teknis dan soft skills yang mumpuni, serta kerja sama dengan universitas ternama untuk mendapatkan talenta muda yang potensial di bidang teknologi informasi dan perpajakan. Selain itu, DJP juga aktif dalam memberikan pelatihan bagi pegawainya, baik pelatihan teknis untuk meningkatkan kemampuan dalam mengoperasikan sistem informasi perpajakan, pelatihan fungsional untuk meningkatkan pemahaman terhadap peraturan perpajakan, maupun pelatihan soft skills untuk meningkatkan kualitas layanan kepada wajib pajak. Tidak hanya itu, DJP juga memberikan kesempatan kepada pegawainya untuk melanjutkan studi di dalam negeri maupun di luar negeri.
Ilustrasi Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (Sumber: Penulis)
PSIAP merupakan komponen penting dalam reformasi perpajakan Indonesia yang menjanjikan efisiensi, transparansi, dan keadilan. Dengan mengintegrasikan data dan mengotomatiskan proses, PSIAP berpotensi merampingkan birokrasi, meningkatkan kepatuhan wajib pajak, mempermudah pelayanan, dan memperkuat penerimaan negara melalui pengawasan yang lebih ketat dan prediktif. Akan tetapi, keberhasilan PSIAP sangat bergantung pada keamanan sistem yang andal, infrastruktur teknologi yang memadai, sosialisasi dan edukasi yang efektif, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia yang optimal. Oleh karena itu, diperlukan dukungan penuh dari seluruh pihak, baik pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat, agar PSIAP dapat membawa sistem perpajakan Indonesia menuju era baru yang lebih adaptif, responsif, dan berkelanjutan. Transformasi ini bukan hanya tentang pembaruan teknologi, tetapi juga tentang pembangunan ekosistem perpajakan yang lebih canggih, transparan, dan berorientasi pada kepentingan bersama.
ADVERTISEMENT