Konten dari Pengguna

Fenomena Anak Muda Ingin Menjadi Atlet Esports Mobile Legends

Danes Daffa Mulyaaryadi
Siswa - SMA - Citra Berkat Citra Raya - Tangerang
1 Desember 2024 12:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Danes Daffa Mulyaaryadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa disini yang tidak mengenal game Mobile Legends? Sebuah game moba yang dibuat oleh perusahaan besar dari China bernama Moonton. Mobile Legends adalah game yang hampir semua orang dapat mainkan, karena kemudahan dari segi permainan dan juga ramah untuk segala jenis handphone yang ada di Indonesia. Kita semua tahu bahwa di Indonesia sendiri sedang marak-maraknya perkembangan teknologi, salah satunya adalah perkembangan dunia olahraga elektronik atau Esports.
ADVERTISEMENT
Melalui perkembangan olahraga elektronik di Indonesia, kini banyak anak muda yang ingin menjadi atlet. Bukan lagi menjadi atlet olahraga konvensional seperti menjadi pemain sepak bola atau pemain bulu tangkis, kini mereka ingin menjadi atlet Mobile Legends.
Bagaimana tidak banyak yang tergiur untuk menjadi atlet Esports. Bayaran yang ditawarkan oleh berbagai tim sungguh besar untuk kelas di Indonesia. Anak muda di Indonesia beranggapan bahwa kesempatan ini bagaikan sebuah pepatah "Sekali mendayung, dua pulau terlampaui" Mereka mengibaratkan dengan pepatah ini karena mereka bisa bersenang-senang bermain game online dan mereka juga ada kemungkinan untuk bisa menjadi atlet Esports.
Padahal kenyataanya tidak semudah itu. Ada banyak anak muda yang putus sekolah, mengesampingkan kesehatan, dan membuang masa mudanya demi menggapai mimpinya menjadi atlet Esports, lalu pada akhirnya ia gagal. Karena ini semua kembali lagi kepada prinsip Supply and Demand, dimana ada terlalu banyak calon pemain baru
Turnamen Mobile Legends (sumber:Dokumen Pribadi)
setiap tahunnya akan tetapi terlalu sedikit lapangan pekerjaan menjadi Atlet di panggung tertinggi. Pada akhirnya mereka mengubur mimpinya untuk menjadi atlet Esports dan lebih memilih untuk menjadi penjoki demi mendapatkan pundi-pundi rupiah. Ini menunjukan sebuah realita yang pahit dimana tidak semua hal yang diinginkan akan terealisasikan. Akan tetapi tidak semua orang berhenti setelah sampai di titik ini, dikarenakan ada banyak cerita dimana banyak atlet pro lahir di dunia perjokian karena mereka menjadi lebih matang setelah kegagalan mereka.
ADVERTISEMENT
Ini adalah sebuah fenomena unik di masa sekarang, karena untuk bisa mendapatkan ketenaran dan uang yang cepat salah satunya adalah dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, sehingga akhirnya ada begitu banyak anak muda yang ingin menjadi seorang atlet Esports. Ini merupakan langkah yang sangat bagus karena anak muda sudah mencoba untuk hidup mandiri tanpa adanya bantuan dari pihak lain.