Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Hujan Meteor : Geminids dan Ursids Yang Menari Di Angkasa
20 Desember 2023 7:55 WIB
Tulisan dari Daniel Raka Putra Leofranz tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Semesta adalah hal misterius yang sangat berdekatan dengan kehidupan manusia. Semesta menyimpan berjuta hal, indah maupun berbahaya, dalam kemisteriusannya itu. Ruang yang tak terhingga ini tak pernah berhenti membuat manusia takjub akan keindahan yang diberikannya. Hal ini pula yang membuat manusia, dari dulu hingga saat ini, menelusuri rahasia-rahasia yang sembunyi di antara bintang-bintang di angkasa luar sana. Tak hanya hal misterius saja, namun hal-hal indah pun selalu hadir dan dapat kita saksikan melalui langit di bumi ini. Salah satu fenomena langit yang sangat indah untuk disaksikan adalah hujan meteor.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dilansir oleh situs NASA, hujan meteor adalah peristiwa dimana meteor dengan jumlah yang sangat banyak memasuki atmosfer bumi secara bersamaan. Mengapa bisa seperti itu? Karena sebenarnya, meteor mempunyai orbitnya sendiri yang dinamakan ‘Orbit Komet”. Meteor, sama seperti planet-planet di sistem tata surya, mengorbit matahari. Tapi, gaya orbit antara kedua hal ini sangat jauh berbeda dimana meteor mengorbit matahari dengan sedikit miring. Hal inilah yang menyebabkan orbit bumi bertemu dengan orbit komet. Dan saat meteor hampir mendekati bumi, panas dari matahari melelehkan permukaan es yang terdapat pada meteor. Gaya tarik angkasa yang bertekanan tinggi membuat meteor yang jatuh ke bumi seperti bercahaya. Hal inilah yang selalu kita lihat sebagai bintang jatuh atau hujan meteor. Dan di penutup tahun 2023, akan terlihat hujan meteor dengan 2 jenis meteor yang berbeda. Hal ini akan diringkas dalam penjelasan berikut.
ADVERTISEMENT
Geminids
Bagi para pecinta angkasa, pasti sudah tidak asing lagi dengan nama meteor yang satu ini. Salah satu keunikan dari meteor ini adalah asalnya. Tidak seperti meteor lain yang berasal dari komet, Geminids berasal dari debu asteroid yang bernama ‘3200 Phaethon’. Lalu, apakah sebenarnya komet dan asteroid berbeda? Melansir dari situs EarthSky, keduanya adalah hal yang sangat berbeda. Dimana dinyatakan bahwa karakteristik, serta jangka orbit mereka sangat berbeda. Akan tetapi, keduanya tetap akan menjadi cikal bakal dari hujan meteor jika mendekati bumi.
Geminids selalu disebut sebagai raja dari hujan meteor karena jumlah dan bentuknya yang sangat indah untuk ditangkap oleh mata. Meteor ini pertama kali diamati sebagai hujan meteor pada tahun 1862. Dengan kecepatan mencapai 35 kilometer per detik, Geminids menjadi salah satu meteor yang dapat dilihat oleh mata secara langsung. Meteor Geminids juga memiliki ciri khas dengan warna-warna yang terlihat saat hujan meteor terjadi. Tidak seperti kebanyakan hujan meteor yang berwarna putih, Geminids memiliki warna yang sedikit kuning dan terkadang beberapa diantaranya berwarna hijau. Fakta menarik lainnya, Geminids dapat disaksikan setiap tahunnya tepatnya pada bulan Desember. Di tahun 2023 ini, hujan meteor Geminids dapat disaksikan dari tanggal 19 November sampai 20 Desember 2023 dengan puncak dari hujan meteor ini adalah tanggal 14 Desember 2023. Saat mencapai puncaknya, langit akan dipenuhi oleh puluhan bahkan ratusan meteor dalam 1 jam. Dan tentunya, meteor-meteor tersebut dapat dilihat di tempat yang jauh dari cahaya. Hujan meteor akan terjadi dari malam hingga sebelum matahari terbit, jadi pemandangan indah tersebut dapat disaksikan lebih lama.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dijelaskan bahwa hujan meteor Geminids dapat disaksikan setiap tahunnya. Untuk kalian yang tidak berkesempatan menyaksikannya tahun ini, kalian dapat menunggu tahun depan. Geminids dikabarkan, seperti dalam situs EarthSky, akan muncul di langit-langit dunia pada Desember 2024 mendatang. Dan ekspektasi nya, puncak dari hujan meteor Geminids dapat disaksikan pada 13 Desember 2024 tepat pada pukul 02.00 dini hari, bertepatan pula dengan fase bulan yang hampir penuh. Jadi, pastikan kalian dapat menghalangi mata kalian pancaran bulan agar dapat melihat banyak hujan meteor.
Ursids
Berbeda dengan Geminids, hujan meteor Ursids adalah salah satu hujan paling kecil di angkasa. Seperti yang dilansir dari situs NASA, meteor ini dinamakan dari sebuah konstelasi yang bernama Ursa Minor. Hal ini dikarenakan titik radiant dari meteor ini bertepatan pada lokasi dimana konstelasi tersebut berada. Sama seperti meteor pada umumnya, Ursids berasal dari debu sebuah komet yang bernama Tuttle. Hujan meteor Ursids dapat disaksikan pada setiap pertengahan hingga akhir bulan Desember. Hujan meteor ini juga menjadi salah satu pertanda dimulainya musim dingin di beberapa negara barat. Ursids menjadi salah satu meteor yang memiliki rentan kecepatan cukup rendah dibandingkan meteor-meteor lainnya. Mengutip dari situs Astronomia, kecepatan yang dihasilkan oleh meteor Ursids hanya berkisar sekitar 33 kilometer per detik. Hal ini sangatlah lambat jika dibandingkan meteor lain yang mempunyai kecepatan 70 kilometer per detik. Dan meteor ini merupakan salah satu benda langit yang masih menyimpan banyak rahasia dan diteliti sampai saat ini.
Puncak hujan meteor Ursids dapat dilihat di langit dunia pada 22 sampai 23 Desember 2023 mendatang. Akan tetapi, pada tahun ini meteor Ursids hanya dapat dilihat sedikit saja di langit Indonesia dimana diperkirakan 10 meteor per jam. Meteor ini dapat dilihat dari tempat dengan intensitas cahaya yang rendah, seperti di gelapnya malam yang jauh dari perkotaan. Walaupun aktivitas hujan meteor yang dihadirkan Ursids tidak setinggi yang lainnya, hal ini tetap menarik untuk ditunggu terlebih bagi para pecinta angkasa karena dengan kecepatannya yang lambat meteor ini dapat ditangkap langsung oleh mata manusia.
ADVERTISEMENT
Kedua hujan meteor yang menjadi penutup tahun ini sangat layak untuk ditunggu. Karena tidak hanya keindahannya, kita juga dapat belajar sedikit dari banyaknya rahasia-rahasia angkasa yang hadir dalam bentuk yang menarik seperti hujan meteor. Dan jika tidak berkesempatan menyaksikan keduanya pada tahun ini, kalian dapat menyaksikannya kembali pada tahun 2024 mendatang sebagai penutup tahun yang spektakuler.