Konten dari Pengguna

Griezmann Mengingatkan Manchester United untuk Sadar Diri

Daniel Setiawan
Views are my own.
1 Februari 2017 14:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Daniel Setiawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hiasan Natal di depan stadion milik Manchester United, Old Trafford. (Foto: Alex Livesey/Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Hiasan Natal di depan stadion milik Manchester United, Old Trafford. (Foto: Alex Livesey/Getty Images)
Bursa transfer musim dingin sudah resmi ditutup. Seperti biasa, bursa transfer Januari atau pertengahan musim memang tidak se-hype jendela transfer musim panas. Pergerakan tim besar pun cenderung setengah-setengah dalam mendekati buruan besarnya.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, seperti halnya bursa transfer pasti selalu ada satu sosok pemain yang jadi sorotan. Jika pada jendela transfer musim panas 2016 Paul Pogba, pada bursa musim dingin tahun ini nama Antoine Griezmann-lah yang berulang kali muncul di media-media arus utama.
Pemain yang membela Atletico Madrid tersebut dikabarkan sudah melakukan kontak dengan raksasa Liga Inggris, Manchester United. Bahkan tidak sedikit media baik lokal maupun luar yang menyematkan kata ‘hampir’ pada kabar bergabungnya Griezmann ke United.
Namun hingga bursa transfer Januari ditutup, Griezmann tidak sejengkal pun menginjak Carrington. Tentu untuk sebagian besar fans United, hal itu disayangkan. Bayangkan saja jika Griezmann bergabung, betapa mengerikannya lini depan Setan Merah.
ADVERTISEMENT
Saatnya Griezmann hadapi tantangan baru? (Foto: David Ramos/Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Saatnya Griezmann hadapi tantangan baru? (Foto: David Ramos/Getty Images)
Akan tetapi mari kita lihat dari sisi lain. Urung merapatnya pemain yang katanya akan menggunakan nomor punggung 7 di United tersebut bisa jadi berkah tersendiri. Percayalah, meskipun United masih mandek di tangga keenam klasemen, Griezmann bukanlah jalan keluar untuk pasukan Jose Mourinho saat ini.
Mengapa demikian?
Jika Anda menyukai sepak bola, khususnya jika Anda fans United, maka Anda pasti tahu jika Wayne Rooney dan kawan-kawan kini tengah dalam kondisi performa yang cukup menanjak. Sebanyak 17 pertandingan di seluruh kompetisi mereka lewati tanpa kehilangan sepeser poin pun.
Bahkan di Liga Inggris, rekor belum terkalahkan United tersebut masih berlanjut. 13 laga sudah United tak mencicipi rasanya kalah. Terakhir kali Manchester Merah dibuat malu di Liga Inggris kala menghadapi Chelsea pada 23 Oktober 2016.
ADVERTISEMENT
Mourinho yang di awal musim diragukan karena inkonsistensi permainan Setan Merah bak menemukan sentuhan emasnya. Taktik favoritnya yang ia pakai sejak menangani Chelsea yakni 4-2-3-1, dan formasi 4-3-3 yang juga ia terapkan tampaknya sudah nyetel dengan para pemain United.
Para pilar di lini depan seperti Zlatan Ibrahimovic, Henrikh Mkhitaryan, Juan Mata, hingga Anthony Martial tampak cukup padu dalam menerapkan dua taktik tersebut. Keharmonisan tersebut tentu sebisa mungkin dijaga hingga akhir musim.
Gelandang Manchester United, Henrikh Mkhitaryan (Foto: Richard Heathcote)
zoom-in-whitePerbesar
Gelandang Manchester United, Henrikh Mkhitaryan (Foto: Richard Heathcote)
Andai saja Griezmann jadi gabung di bursa Januari, otomatis Mou harus membongkar pasang susunan pemainnya di lini depan. Hal itu jelas sangat riskan untuk klub yang sangat mudah untuk kehilangan performa terbaiknya.
Itu dari sisi klub, dari sisi pemain juga ada banyak faktor yang bisa membuat Griezmann dicap sebagai pembelian gagal.
ADVERTISEMENT
Pertama, atmosfer Liga Inggris belum pernah dicoba sama sekali oleh pemain asal Prancis tersebut. Kedua, performanya di La Liga sendiri tidaklah mentereng. Dengan performa yang jauh dari kata meyakinkan, maka pindah ke Liga Inggris adalah blunder besar untuk seorang pemain.
Sudah banyak pula contoh transfer pertengahan musim yang gagal bersinar karena performanya cenderung tak terlalu mengilap di klub sebelumnya. Salah satu yang paling tersohor adalah Fernando Torres yang memutuskan untuk hengkang ke Chelsea dari Liverpool pada musim dingin 2011.
Fernando Torres ketika memperkuat Chelsea (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Fernando Torres ketika memperkuat Chelsea (Foto: Pixabay)
Alih-alih melanjutkan performa impresifnya bersama The Reds, Torres malah melempem di Chelsea. Hingga paruh musim, El Nino – julukan Torres – baru mencetak Sembilan gol bersama Liverpool dari 23 laga.
ADVERTISEMENT
Sementara ketika berseragam Chelsea di paruh musim kedua, pemain yang kini membela Atletico Madrid tersebut hanya mencetak satu gol saja. Meski memiliki budget untuk memboyong eks bintang Real Sociedad tersebut, Setan Merah harus sadar diri bahwa mereka bagaimanapun juga masih dalam masa transisi.
Membuat skuat yang sekarang untuk jadi lebih solid adalah langkah yang tepat ketimbang melakukan pembelian yang tidak perlu-perlu amat.