Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Memang Hanya Wenger yang Bisa Bawa Arsenal Kembali Berjaya
2 Juni 2017 12:37 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
Tulisan dari Daniel Setiawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa bulan belakangan, menjadi seorang Arsene Wenger adalah mimpi buruk. Bagaimana tidak? Membawa Arsenal kalah, ia dicemooh. Membawa Arsenal memenangi gelar FA Cup musim ini, ia tetap dicemooh.
ADVERTISEMENT
Klimaksnya ketika ia menandatangani perpanjangan kontrak untuk dua musim kedepan. Gelombang protes para Gunners garis keras mengalir. Hampir semuanya satu suara yakni tidak setuju dengan keputusan manajemen dengan memperpanjang kontrak pria asal Prancis tersebut.
Tidak mengherankan sebenarnya jika keputusan tersebut dicibir banyak pihak. Dalam beberapa tahun terakhir Arsenal memang terlihat sangat tak meyakinkan. Musim ini bak puncak dari rentetan musim yang buruk sebelum-sebelumnya.
Arsenal hanya finish di posisi ke-5 musim ini. Jika tak mengepak hasil positif di beberapa laga terakhir liga, mungkin mereka bisa terjerembab di posisi ke-6. Fans gusar dan meneriakkan “Wenger Out” dengan cara apa pun. Mereka ingin Wenger lengser, titik.
Sebenarnya hal yang tidak disadari oleh para fans yang terlanjur gusar tersebut adalah kepercayaan. Manajemen Arsenal bisa saja membuat Wenger lengser, namun mereka melihat titik cerah dari lorong gelap yang mereka lalui musim ini, dan mereka percaya Wenger merupakan sosok tepat untuk menuntun klub menuju titik cerah itu.
ADVERTISEMENT
The Gunners belajar banyak dari para pesaingnya di Liga Inggris. Mengganti sosok pelatih yang sudah berpuluh tahun bersama bukanlah hal yang mudah. Banyak variabel yang harus dipertimbangkan sebelum bisa mengatakan “ini dia pengganti yang tepat!”
Lagipula, saat ini tidak banyak pelatih kelas wahid yang bisa didatangkan oleh Arsenal. Massimiliano Allegri yang sempat masuk bursa pun belum benar-benar bisa meyakinkan bahwa ia bisa membawa kesuksesan kepada publik Emirates Stadium dalam 1 atau 2 tahun kedepan.
Saya malah jadi teringat kondisi yang serupa tapi tak sama yang dialami oleh Sir Alex Ferguson pada 1990. Setelah 4 musim melatih Setan Merah, gelar liga tak kunjung juga didapatkan. Bahkan performa tim cenderung terus menurun.
ADVERTISEMENT
Namun kesabaran dan kepecayaan manajamen membuahkan hasil pada musim tersebut dengan digondolnya gelar FA Cup. Setelah itu, seperti yang sudah kita ketahui, United menggondol gelar demi gelar lainnya.
Jika dikorelasikan dengan Wenger, maka bisa saja musim depan merupakan kebangkitan Arsenal di kancah Liga Inggris. Sama-sama diawali oleh FA Cup, sama-sama dalam kondisi tertekan oleh para fans, namun memiliki skuad mumpuni.
Lagipula jika kita mau kesampingkan masalah yang ada di Arsenal belakangan ini, Wenger merupakan sosok yang tepat untuk membawa mereka kembali ke jalur kemenangan. Hanya Wenger-lah yang mengetahui bagaimana dan apa racikan tepat untuk tim asal London Utara tersebut.
Menggelikan juga jika banyak yang mengelu-elukan Alexis Sanchez yang penampilannya musim ini sangat mengesanka. Padahal bagaimanapun juga ada kontribusi Wenger yang membuat pemain asal Cile tersebut mampu mengeluarkan penampilan terbaik.
ADVERTISEMENT
Maka bukan hal keliru jika Arsenal memilih menyodorkan dua musim lagi untuk Arsene Wenger di Emirates Stadium. Dengan kualitas dan pengalamannya melatih, eks pelatih Nagoya Grampus Eight tersebut layak diberikan kesempatan lebih.