Konten dari Pengguna

Kenalkan, Ibu-Ibu Tangguh dari Cianjur

23 Mei 2018 13:44 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ekonomi Digital tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh: Daniel Tumiwa
Mereka ibu-ibu. Jadi Kepala Keluarga. Tak punya bahu pasangan untuk bersandar, tapi ada yang bisa menyekolahkan anaknya hingga sarjana. Wow, keren! Akhir pekan lalu, saya bertemu para super women ini di #Cianjur, Jawa Barat. Mereka bergabung dalam Yayasan Pekka, Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga. Dari 600-an anggotanya, saya duduk berhadapan dengan 25 dari mereka. Bayangkan, dalam kondisi tak lagi suami sebagai tempat bersandar, mereka harus menjadi pemimpin, sekaligus pencari nafkah utama buat keluarganya. Hebatnya, ibu-ibu Pekka tidak meminta santunan. Mereka hanya minta akses dan pengalaman. Ini soal mental, mental yang membuat mereka berbeda bisa survive. Ada seorang ibu yang bikin saya merinding. Namanya Teh Yanti. Menjanda sejak 15 tahun lalu, beliau sehari-hari berjualan bacang 3 liter di pasar. Dari hasil jualan itu, tiga anaknya jadi Sarjana. Dahsyat!
ADVERTISEMENT
Kenalkan, Ibu-Ibu Tangguh dari Cianjur
zoom-in-whitePerbesar
Ada pula ibu Euis Suhendah yang duduk di samping saya dalam foto di bawah. Sakit kronis yang dideritanya, tak membuatnya berhenti berbuat. Beliau mengoordinasikan dana swada dari lingkungan, membeli tanah 200 m2, dan mendirikan balai pertemuan yang kami pakai untuk bertatap muka. Di balai itulah, ibu-ibu Pekka berkumpul dan berkarya. Menghasilkan produk-produk panganan khas Cianjur, kerajinan tangan, lalu dijual ke pasar. Mencari jalan agar anak-anak mereka bisa tetap sekolah dan belajar mengaji. Tiap hari menggerakkan. Tiap hari hadir dan terus menginisiasi. Luar biasa! Melihat semangat mereka, saya ikut terlecut. Kisah mereka adalah inspirasi hidup. Hari itu, sebagai ayah dan suami, saya memetik banyak pelajaran dari mereka. Komunitas ini bermula pada tahun 2000. Ketika itu, Komnas Perempuan mendokumentasikan kehidupan janda di wilayah konflik, menyahuti permintaan janda-janda korban konflik di Aceh agar dapat mengatasi masalah ekonomi dan trauma mereka. Kini, Komunitas Pekka telah hadir di 17 provinsi termasuk Cianjur.
Kenalkan, Ibu-Ibu Tangguh dari Cianjur  (1)
zoom-in-whitePerbesar
Mereka yang didampingi PEKKA: perempuan yang ditinggal suaminya, janda meninggal, perempuan tidak menikah tapi memiliki tanggungan keluarga, perempuan bersuami tapi tidak dapat menjalankan fungsi sebagai kepala keluarga, dan perempuan bersuami tapi sang suami kawin lagi. Saya, Daniel Tumiwa, tergerak untuk terlibat bersama mereka. Ingin ikut membantu agar produk yang mereka hasilkan bisa dipasarkan lebih luas lewat platform digital. Membuat mereka bisa makin fasih memakai media digital. Membantu mereka agar era digital bisa bermanfaat untuk mereka memperbaiki kehidupan. Menyalakan semangat anak-anak mereka menempuh pendidikan. Ini tentu bukan pertemuan terakhir kami. Akan ada pertemuan-pertemuan lanjutan, mendiskusikan langkah ke depan agar hasilnya bisa lebih maksimal. Ibu Ibu, kalian telah menjadi inspirasi bagi #SamaSamaDanielTumiwa untuk bekerja lebih giat dan fokus agar bisa mengangkat ekonomi keluarga kalian. Salute! Salam hormat dan kangen.. #samasamaDanielTumiwa #PSI11 #Cianjur
ADVERTISEMENT