Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Analisis Situasi Pada Suku Anak Dalam Jambi Oleh OK GEMPITA SAD
9 Februari 2023 6:00 WIB
Tulisan dari danu pendawa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Organisasi kemahasiswaaan Gerakan Merangkul Mimpi dan Cita Suku Anak Dalam atau yang disingkat GEMPITA SAD melakukan perjalanan ke Suku Anak Dalam untuk menganalisis situasi pada Masyarakat SAD dengan tema "Gempita berpetualang bersama anak rimba di suku anak dalam Provinsi Jambi".
Tour ini mendapat pendanaan dari Bank Indonesia dan difasilitasi oleh Pundi Sumatra serta dibimbing langsung oleh Pembina GEMPITA SAD Dr. Asparian, S.KM. M.Kes, CIQaR. Kegiatan ini dilaksanakan di dua tempat. yaitu, di Desa Dwi Karya Bakti, Kec. Pelepat Kab. Bungo dan di Pematang Kejumat, Desa Limbur Tembesi, Kec. Bathin VIII, Kab. Sarolangun, yang dilakukan pada tanggal 31 januari sampai 2 februari 2023.
ADVERTISEMENT
Tujuan GEMPITA SAD melaksanakan tour ini untuk menganalisa situasi di suku anak dalam yang jarang di datangi atau jarang di jelajahi. Pada awalnya suku anak dalam hidup nomaden serta mengasingkan diri didalam hutan dengan memanfaatkan sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Namun, seiring berkembangnya teknologi dan makin menipis sumber daya alam yang ada, Suku anak dalam mulai mencoba belajar dan merubah gaya hidupnya sedikit-demi sedikit.
“Tour ini merupakan kegiatan untuk menganalisis permasalahan pada suku anak dalam di desa Dwi karya bakti, Kecamatan pelepat, Kabupaten Bungo dan desa Limbur Tembesi, Kecamatan Bathin VIII, Kabupaten Sarolangun. Permasalahan kesehatan yang ada pada masyarakat SAD ini akan kami jadikan fokus utama untuk kegiatan pengabdian masyarakat kedepannya” ujar wahyuni lestari selaku ketua pelaksana kegiatan.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa kegiatan yang di laksanakan oleh GEMPITA SAD selama di lokasi seperti senam, bermain volly, jalan-jalan santai melihat keadaan di sekitar, mengunjungi sekolah, melakukan penyuluhan menganai kesehatan dan kebersihan serta dilanjutkan dengan diskusi bersama ibu-ibu dan bapak-bapak.
Setelah melakukan diskusi bersama masyarakat SAD didesa Dwi Karya Bakti, Kec. Pelepat Kab. Bungo diketahui hampir semua penduduk sudah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan Kartu Keluarga (KK) dan tinggal dirumah semi permanen, adapun mata pencaharian alternative mereka ialah membuat ikan asap, membuat kerajinan lapik, berkebun serta masih ada beberapa warga yang berburu.
Mereka juga sudah berinteraksi dengan masyarakat luar hal tersebut dapat dilihat pada setiap kegiatan yang adakan didesa Dwi Karya Bakti selain itu listrik pun sudah tersedia didaerah tersebut. Namun pengetahuan menganai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masih sangat rendah serta kebiasaan membuang sampah sembarangan merupakan persoalan kesehatan yang membutuhkan perhatian khusus.
Masyarakat SAD di di Pematang Kejumat, Desa Limbur Tembesi, Kec. Bathin VIII, Kab. Sarolangun tinggal di rumah semi permanen, namun aliran listrik belum dapat terjangkau sehingga mereka mengunakan bantuan tenaga surya atau menggunakan genset sebagai sumber energi listrik,
ADVERTISEMENT
masyarakat di desa ini juga sudah ada yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan BPJS kesehatan. Mereka juga berkebun, menanam ubi, sayur dan padi darat.
Pada akhir kegiatan GEMPITA SAD memberikan kenang-kenangan berupa jam dinding di daerah Desa Dwi Karya Bakti dan memberikan pakaian yang diperoleh dari donasi untuk suku anak dalam yang ada di Pematang Kejumat, harapannya semoga membawa manfaat bagi masyarakat setempat terutama pada Suku Anak Dalam (SAD) di Desa Dwi Karya Bakti dan Pematang Kejumat.
Tim Penulis: Tuhfah fitria Dermawan, Muhammad Dalil & Danu Pendawa