Konten dari Pengguna

Rahasia Kejayaan Walmart Mengubah Data Raksasa Menjadi Keputusan Cepat

Dara Devinta Faradhilla
Mahasiswi S1 Teknologi Sains Data, Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin, Universitas Airlangga
14 Oktober 2024 15:08 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dara Devinta Faradhilla tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cloud Data Warehouse Architecture. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cloud Data Warehouse Architecture. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Walmart, salah satu perusahaan ritel terbesar di dunia, setiap hari melayani jutaan pelanggan di ribuan tokonya yang tersebar di berbagai negara. Dalam era di mana data menjadi komoditas berharga, Walmart harus menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan data yang terus meningkat. Dengan setiap transaksi yang terjadi, data mengenai penjualan, inventori barang, pemasok, hingga informasi pelanggan tercipta dan terakumulasi. Namun, bagaimana cara Walmart mengelola dan menganalisis data ini untuk mendukung keputusan strategisnya?
ADVERTISEMENT
Tantangan Awal dalam Pengelolaan Data
Pada awalnya, Walmart menggunakan sistem tradisional untuk mengumpulkan dan menyimpan data. Sistem ini, meskipun efektif pada masanya, mulai terasa tidak memadai seiring pertumbuhan bisnis yang pesat. Dengan ribuan transaksi setiap hari dan data yang datang dari berbagai sumber, proses analisis menjadi lambat dan tidak efisien. Waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan laporan analisis sering kali berkisar dari beberapa minggu hingga beberapa bulan. Hal ini mengakibatkan keputusan bisnis yang diambil menjadi tidak tepat waktu, dan sering kali tidak mampu merespons dinamika pasar dengan cepat.
Walmart menyadari bahwa untuk tetap bersaing dalam industri ritel yang semakin ketat, mereka perlu memperbarui pendekatan mereka terhadap pengelolaan data. Dalam konteks ini, data warehouse muncul sebagai solusi strategis yang menawarkan kecepatan, efisiensi, dan kemampuan analisis yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Transformasi Melalui Data Warehouse Berbasis Cloud
Walmart memilih untuk membangun data warehouse berbasis cloud sebagai solusi untuk tantangan pengelolaan datanya. Apa itu data warehouse? Ini adalah sistem penyimpanan data yang terstruktur, dirancang untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber untuk analisis dan pelaporan. Dengan cloud computing, Walmart mampu menyimpan dan memproses volume data yang sangat besar tanpa perlu berinvestasi dalam infrastruktur fisik yang mahal.
Walmart menggandeng penyedia teknologi terkemuka seperti Teradata dan Hadoop untuk mengimplementasikan sistem ini. Salah satu keuntungan utama dari penggunaan cloud adalah skalabilitas; Walmart dapat menambah kapasitas penyimpanan dan pemrosesan data sesuai kebutuhan, tanpa harus mengganggu operasi yang sedang berjalan. Selain itu, kemampuan cloud untuk memungkinkan akses data secara real-time membantu Walmart mengatasi tantangan pengambilan keputusan yang lambat.
ADVERTISEMENT
Dalam implementasinya, Walmart menerapkan proses ETL (Extract, Transform, Load), yang merupakan langkah krusial dalam pengolahan data. Proses ini melibatkan pengambilan data dari berbagai sumber—baik dari sistem penjualan, inventori, maupun data pelanggan—kemudian mengubah data tersebut ke dalam format yang seragam dan terstruktur sebelum dimasukkan ke dalam data warehouse. Dengan cara ini, semua data dapat diakses dan dianalisis dengan mudah.
Kecepatan dalam Analisis dan Pengambilan Keputusan
Dengan adanya data warehouse yang baru, Walmart mengalami peningkatan yang signifikan dalam kecepatan akses dan analisis data. Proses yang dulunya memakan waktu berminggu-minggu kini bisa diselesaikan dalam hitungan menit. Misalnya, saat ada lonjakan penjualan untuk suatu produk di satu wilayah, Walmart dapat segera menganalisis data dan mengambil keputusan untuk menambah stok dengan cepat. Keputusan ini bukan hanya tentang mengisi ulang inventori, tetapi juga tentang memahami pola pembelian yang dapat membantu meramalkan permintaan di masa depan.
ADVERTISEMENT
Contoh lain yang mencolok adalah penggunaan analitik prediktif untuk memahami perilaku pelanggan. Dengan memanfaatkan algoritma machine learning yang canggih, Walmart mampu menganalisis data historis untuk meramalkan produk mana yang akan diminati di masa mendatang, terutama menjelang musim liburan atau acara khusus. Dengan pendekatan ini, Walmart tidak hanya memenuhi permintaan pelanggan, tetapi juga dapat meminimalkan risiko kelebihan stok barang yang tidak terjual.
Dampak Terhadap Operasional dan Kepuasan Pelanggan
Ilustrasi Retail Sales Growth Chart. Foto: Pixabay
Manfaat dari implementasi data warehouse tidak hanya dirasakan dalam aspek analisis, tetapi juga dalam efisiensi operasional. Dengan pengelolaan data yang lebih baik, Walmart dapat menyesuaikan strategi pengadaan dan distribusi barang. Mereka dapat meramalkan kebutuhan masing-masing toko berdasarkan data penjualan lokal, sehingga mengurangi biaya penyimpanan dan meningkatkan efisiensi rantai pasokan.
Ilustrasi Customer Experience Illustration. Foto: Pixabay
Dari sisi pelanggan, Walmart dapat memberikan pengalaman berbelanja yang lebih personal dan relevan. Dengan analisis data pelanggan yang lebih mendalam, mereka dapat mengidentifikasi preferensi individu dan menawarkan penawaran yang sesuai. Misalnya, jika pelanggan sering membeli produk tertentu, Walmart dapat memberikan diskon atau promosi yang relevan, menciptakan hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan dan meningkatkan loyalitas.
ADVERTISEMENT
Pelajaran Berharga dari Walmart dalam Era Data
Kisah sukses Walmart dalam memanfaatkan data warehouse menunjukkan bahwa dalam dunia bisnis modern, data bukan hanya sekadar angka; data adalah bahan bakar yang menggerakkan inovasi dan pertumbuhan. Di tengah persaingan yang semakin ketat, kemampuan untuk menganalisis data secara efektif dan cepat telah menjadi kunci untuk mengambil keputusan strategis yang tepat waktu.
Selain itu, keberhasilan Walmart juga menggarisbawahi pentingnya berinvestasi dalam teknologi yang tepat. Dengan memilih solusi berbasis cloud, mereka tidak hanya mendapatkan akses ke teknologi terbaru, tetapi juga fleksibilitas untuk berkembang seiring dengan pertumbuhan bisnis.
Kesimpulan
Walmart telah membuktikan bahwa dengan memanfaatkan data warehouse berbasis cloud, mereka dapat mengelola dan menganalisis data dalam jumlah besar dengan cara yang efisien dan efektif. Solusi ini memungkinkan mereka untuk merespons perubahan pasar dan permintaan pelanggan dengan cepat, yang pada gilirannya meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya operasional. Teknologi ini tidak hanya membantu Walmart tetap menjadi pemimpin di industri ritel, tetapi juga menciptakan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan masa depan.
ADVERTISEMENT
Referensi: