news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Hewan yang Mengubah Sejarah Manusia

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
Konten dari Pengguna
6 Oktober 2020 15:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hewan memberikan kontribusi pada kehidupan bumi dengan perannya masing-masing, namun seringkali dilupakan dari kisah manusia. Banyak hewan yang ditangkap dari hutan liar lalu dijadikan hewan peliharaan untuk mengusir hama, pemburu, sebagai penjaga, menjadi hewan ternak, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana dengan hewan yang berjasa pada kehidupan masa lampau? Melansir dari History Collection, berikut lima hewan yang mengubah jalannya sejarah pada peradaban manusia.

Serigala menghentikan sementara Perang Dunia I pada tahun 1916-1917

Seekor Serigala. Foto: christels from Pixabay
Perang Dunia I juga menyebabkan korban jiwa baik dalam keadaan terluka maupun meninggal dunia. Selain manusia, hewan pun merasakan dampak dari kekacauan tersebut dengan mengubah perilaku pada beberapa spesies. Serigala berpesta dengan mayat manusia yang menjadi korban perang. Hal ini membuat kawanan hewan buas tersebut kehilangan rasa takut terhadap manusia.
Di Lituania dan Belarusia, misalnya, koloni serigala mulai menyerang dan membunuh tentara pada musim dingin 1916-1917. Tak memilih mangsa, pasukan Rusia dan Jerman menjadi korban keganasan serigala. Perang sempat terhenti atas persetujuan kedua sekutu karena serangan serigala. Namun sayangnya, tentara dari kedua negara tersebut membunuh kawanan serigala sebelum kembali melanjutkan peperangan.
ADVERTISEMENT

Cher Ami, seekor merpati pos, menyelamatkan 194 tentara Amerika Serikat pada tahun 1918

Seekor Merpati. Foto: TheOtherKev from Pixabay
Pada Perang Dunia I, 600 merpati pos menemani Angkatan Darat Amerika Serikat. Satu merpati yang paling unggul bernama Cher Ami. Pada tanggal 3 Oktober 1918, Mayor Charles White Whittlesey mendapati dirinya terjebak di belakang garis musuh tanpa makanan atau amunisi. Tentara jerman menangkap ratusan tentara Amerika, sehingga yang tersisa hanya 194 dari 550 orang.
Ketika utusan manusia gagal, Whittlesey memutuskan untuk mengirim merpati sebagai tanda meminta pertolongan. Cher Ami selamat dari ancaman tembakan di dada dan kakinya hingga sampai pada tujuan akhir. Sebuah regu penyelamat akhirnya menyelamatkan Whittlesey dan anak buahnya. Tak hanya itu, Cher Ami mendapatkan medali Croix de Guerre Prancis karena keberanian dan heroisme yang dimiliki.
ADVERTISEMENT

Inspirasi teori evolusi pada tahun 1830-an oleh Charles Darwin berasal dari kura-kura Galapagos dan mockingbird

Kura-kura Galapagos Raksasa. Foto: Alexas_Fotos from Pixabay
Charles Darwin, seorang naturalis terkenal sepanjang sejarah, mengumpulkan banyak spesimen selama hampir lima tahun ekspedisi, termasuk kura-kura dan mockingbird dari Kepulauan Galapagos. Darwin memperhatikan sedikit perbedaan pada spesimen dari pulau yang berbeda, tetapi semua orang mengatakan kepadanya bahwa mereka adalah benar-benar spesies yang berbeda.
Enam bulan setelah kembali ke Inggris, Darwin mencoba melihat spesimen itu lagi dan mulai merenung kemungkinan satu spesies berubah menjadi spesies lain. Akhirnya, pemikiran tersebut berubah menjadi teori evolusi yang terkenal hingga sekarang, meskipun menimbulkan pro dan kontra.

Lebah madu Vietnam membantu Vietcong melawan invasi AS dalam perang Vietnam

Seekor Lebah. Foto: umsiedlungen from Pixabay
Lebah madu Asia adalah mimpi buruk bagi sekutu Amerika Serikat. Lebah tersebut berukuran panjang 2 cm dan terkenal agresif. Selain sengatan mematikan, lebah dapat menyebabkan gangguan usus bahkan kematian.
ADVERTISEMENT
Selama Perang Vietnam, tentara AS menganggap lebah sebagai ancaman yang hanya memperparah kondisi mengerikan di hutan. Serangan lebah adalah rumor yang begitu umum menyebar, sehingga Vietcong memindahkan sarang ke rute yang diambil oleh sekutu AS. Tak dapat dipercaya, sekelompok lebah dalam jumlah besar membantu berperang, membuat mental tentara AS jatuh dan mempersulit pasukan yang terkepung di hutan penuh lebah.

Seekor kuda bernama Jim membantu mengembankan pengobatan pada tahun 1902

Seekor Kuda. Foto: Freepics4you from Pixabay
Jim, seekor kuda mengubah karir setelah menghabiskan sebagian besar hidupnya menarik gerobak susu. Para ahli kimia pernah menyuntik kuda dengan racun difteri karena memiliki kekebalan pada penyakit tersebut. Percobaan pada akhirnya menghasilkan racun anti-difteri, yang kemudian dapat diberikan kepada manusia.
ADVERTISEMENT
Jim menghasilkan 7,5 galon serum difteri selama karirnya. Namun pada tahun 1901, Jim menderita tetanus, tetapi orang sudah terlambat menyadarinya. Serum Jim menyebabkan 13 anak meninggal karena tetanus. Akibat kejadian itu, Pemerintah AS mengeluarkan Undang-Undang Pengendalian Biologi 1902