Bagaimana Tumbuhan Karnivora Menangkap dan Mencerna Mangsa?

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
Konten dari Pengguna
22 Oktober 2020 13:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tumbuhan karnivora dan serangga. Foto: Screen Youtube 食虫植物TV
zoom-in-whitePerbesar
Tumbuhan karnivora dan serangga. Foto: Screen Youtube 食虫植物TV
ADVERTISEMENT
Tumbuhan karnivora atau yang disebut dengan tumbuhan pemakan serangga, adalah jenis yang dapat menangkap dan memangsa serangga atau hewan lainnya melalui perangkap cerdik. Karnivora pada tumbuhan telah berkembang dengan sendirinya di beberapa famili dan ordo. Bahkan, terdapat 600 spesies tumbuhan karnivora yang telah teridentifikasi, di mana berasal dari kelompok yang beragam. Dikutip dari Britannica, berikut beberapa fakta tumbuhan pemangsa dalam menangkap dan mencerna.
ADVERTISEMENT

Jenis perangkap dan pencernaan

Mekanisme perangkap biasanya terlihat mencolok dan merupakan daun yang dimodifikasi. Terdapat berbagai macam mekanisme perangkap yang ditetapkan sebagai aktif dan pasif. Hal itu berdasarkan apakah tumbuhan bergerak dalam menangkap mangsa.
Jebakan lubang pada kantung semar merupakan salah satu jenis perangkap yang umum. Lubang itu adalah daun yang berisi cairan untuk mencerna mangsa secara pasif. Sementara itu, perangkap pada tumbuhan kertas lalat dapat aktif atau pasif dengan mengandalkan lendir yang lengket. Lendir menempel pada permukaan daun atau rambut ujung kelenjar.
'Jebakan jepret' yang terdapat pada perangkap tumbuhan penangkap lalat Venus (Dionaea muscipula), mengandalkan gerakan daun yang cepat untuk secara aktif menjerat serangga. Perangkap kandung kemih hanya terdapat pada tumbuhan bladderwort (genus Utricularia) dan aktif menyedot organisme kecil menggunakan ruang hampa. Perangkap lobster-pot, ditemukan pada tanaman pembuka botol (genus Genlisea), menggunakan bulu yang mengarah ke bawah untuk memaksa mangsa masuk lebih dalam ke dalam perangkap.
ADVERTISEMENT
Tumbuhan karnivora menggunakan enzim atau bakteri untuk mencerna mangsanya melalui proses kimiawi. Nitrogen dan garam diserap oleh tanaman untuk memungkinkan kelangsungan hidupnya di bawah kondisi lingkungan yang tidak bersahabat. Sebagian besar spesies karnivora adalah tumbuhan hijau yang memproduksi makanan melalui fotosintesis dari sinar matahari dan karbondioksida.

Ekologi

Tumbuhan karnivora pada dasarnya memiliki ekologi yang serupa. Spesies seperti Sarracenia, Drosera, dan Pinguicula, sering ditemukan hidup hampir berdampingan. Mayoritas habitat terletak pada lingkungan yang lembab, rawa-rawa, pantai berlumpur, atau berpasir. Tumbuhan karnivora membutuhkan habitat yang menyediakan cukup air, atau paling tidak bersifat musiman. Tetapi, satu spesies Drosophyllum lusitanicum, tumbuh di bukit kering berkerikil di Portugal dan Maroko.
Secara keseluruhan, tumbuhan karnivora relatif kecil, tetapi variasi ukurannya bisa menjadi berbeda bahkan dalam genus yang sama. Tanaman keras herba matoritas tumbuh dengan tinggi kurang dari 30 cm, bahkan beberapa tidak lebih 15 cm. Spesies lain seperti Nepenthes menjadi tanaman merambat semak besar. Sementara itu, spesies Drosera memiliki ukuran bervariasi dari beberapa sentimeter hingga 1 meter.
ADVERTISEMENT