Laba-laba Berwajah Raksasa Mendengar dengan Kaki

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
Konten dari Pengguna
5 November 2020 21:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Laba-laba Berwajah Raksasa. Foto: Screen Youtube zeefrank1
zoom-in-whitePerbesar
Laba-laba Berwajah Raksasa. Foto: Screen Youtube zeefrank1
ADVERTISEMENT
Laba-laba umumnya dikenal sebagai hewan kecil pengganggu di dalam rumah. Faktanya, terdapat banyak spesies laba-laba, termasuk yang memiliki wajah raksasa dengan mata besar dan bola mata seperti monster yang melihat mangsa di kegelapan. Meskipun begitu, leba-laba jenis ini hanya ditemukan di alam liar.
ADVERTISEMENT
Beberapa spesies laba-laba, termasuk satu yang berwajah raksasa terkenal karena indra yang unik, yaitu mendengar tanpa telinga. Sebuah penelitian yang dikutip dari National Geographic menemukan bahwa laba-laba jenis ini dapat mendengar berbagai suara yang mengejutkan dari jarak lebih dari enam kaki berkat organ sensorik di kakinya.
Laba-laba berwajah raksasa banyak ditemukan di bagian tenggara Amerika Serikat. Laba-laba berburu dan menggantung di vegetasi lalu kemudian berbalik ke belakang untuk menangkap mangsa di udara dalam jaring yang lengket. Bahkan, kegesitan makhluk ini membuat penasaran Jay Stafstrom, seorang peneliti di bidang neurobiologi dari Cornell University.
Stafstrom bereksperimen dengan menutupi mata laba-laba menggunakan sepotong silikon. Menariknya, predator yang ditutup matanya masih bisa menangkap serangga terbang. Fakta menunjukkan bahwa hewan benar-benar mendengar kehadiran makhluk lain tanpa menggunakan mata. Organ metatarsal yang terletak di dekat ujung kaki setiap laba-laba diduga bertanggung jawab untuk merasakan getaran dan digunakan untuk mendengar.
Laba-laba Berwajah Raksasa. Foto: Screen Youtube Monster Bug Wars - Official Channel
Dalam pengertian konvensional, laba-laba tidak memiliki telinga. Tetapi beberapa jenis laba-laba, seperti laba-laba pelompat, laba-laba pemancing, dan laba-laba berwajah raksasa, dapat mendengar melalui reseptor berbasis saraf pada kaki. Reseptor berfungsi seperti telinga, menangkap gelombang suara dan mengkomunikasikan impuls ke otak. Kemampuan laba-laba dalam merasakan getaran mangsa di jaringnya sudah teridentifikasi oleh para ilmuwan. Meskipun begitu, sebelumnya itu tidak dianggap sebagai indra pendengaran.
ADVERTISEMENT
Stafstrom juga menjelaskan pada penemuannya bahwa organ sensorik itu bekerja sangat baik sebagai pengganti indra pendengaran. Tidak seperti beberapa spesies, seperti laba-laba pelompat yang tidak dapat mendengar suara frekuensi tinggi, laba-laba berwajah raksasa dapat mendeteksi suara frekuensi rendah maupun tinggi. Hewan peka terhadap suara berfrekuensi rendah seperti kepakan sayap serangga dan kicauan burung pada tingkat yang lebih tinggi.
Sebagai respons intuitif, laba-laba langsung melemparkan jala ketika mendengar suara tiruan kepakan sayap serangga pada penelitian. Tetapi, hewan tersebut akan menjadi diam tak bergerak ketika mendengar suara kicauan burung, yang menandakan predator sedang mendekat. Tanggapan tersebut memperkuat temuan Stafstrom dan tim bahwa laba-laba benar-benar mendengar dan bereaksi terhadap getaran jaring.
Sen Sivalinghem, ahli biologi sensorik di University of Toronto, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, merespons penelitian terbaru dari Stafstrom dan rekan. Penemuan tentang pendengaran canggih pada makhluk seperti laba-laba membantu para ilmuwan mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana indra berevolusi. Bahkan, indra juga diduga dapat memengaruhi perilaku dan keputusan yang dibuat oleh organisme.
ADVERTISEMENT