Konten dari Pengguna

Mengapa Singa Mengaum Sangat Keras dan Terdengar Mengerikan?

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
7 Desember 2020 18:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Singa yang sedang mengaum. Foto: Alexas_Fotos from Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Singa yang sedang mengaum. Foto: Alexas_Fotos from Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Auman singa adalah salah satu suara paling menakutkan di dunia hewan. Siapapun yang mendengarnya pasti akan dibuat lari. Faktanya, hewan lain yang termasuk dalam genus Panthera, seperti harimau, macan tutul, dan jaguar juga memiliki kemampuan yang sama. Lantas, apa yang membuat singa menjadi begitu istimewa? Dilansir dari Science Abc, berikut penjelasan mengapa hewan bersurai itu mengaum sangat keras dan mengerikan.
ADVERTISEMENT

Cara kerja kotak suara

Ilmu di balik raungan agung itu berasal dari satu organ, yaitu laring atau kotak suara. Singa dan macan memiliki pita suara dan laring yang berbeda dibandingkan dengan hewan lain. Secara umum suara hewan termasuk manusia dihasilkan oleh udara dari paru-paru yang mengalir melewati pita suara. Pita suara yang bergetar kemudian memotong aliran udara. Inilah yang menyebabkan getaran suara keluar.
Jenis dan volume suara yang keluar bergantung pada tekanan udara dari paru-paru. Dengan kata lain, tekanan udara diibaratkan seperti “bahan bakar” untuk menghasilkan suara. Selain itu, otot-otot laring memainkan peran dalam memanipulasi panjang dan ketegangan pita suara dengan sesuai.

Auman singa

Perbedaan pita suara kucing raksasa genus Panthera dan hewan lain terletak pada bentuknya. Sementara pita lainnya membentuk segitiga di dalam tenggorokan, pita suara singa berbentuk persegi. Para kucing besar memiliki beberapa penumpukan lemak yang terletak jauh di dalam ligamen pita suara.
ADVERTISEMENT
Timbunan lemak itu membentuk pita suara menjadi lebih pipih sehingga menyerupai persegi. Bentuk ini pada dasarnya menstabilkan pita suara, yang memungkinkannya untuk merespons udara dengan lebih baik saat lewat. Dengan cara ini, singa dapat mengeluarkan raungan yang keras tanpa terlalu banyak menekan paru-parunya. Bahkan raungan singa yang keras bisa mencapai 114 desibel, sama dengan konser musik rock yang menggelegar.

Mengapa singa mengaum?

Sama seperti manusia, hewan berkomunikasi dengan diri sendiri maupun antar individu dan kelompok dalam bahasa yang tak mampu dipahami oleh manusia. Singa termasuk hewan sangat sosial, terlepas dari predator karnivora yang menyeramkan.Tak heran, hewan itu hidup dalam ‘kebanggaan’ di alam liar dalam koloni. Satu kelompok kecil biasanya terdiri dari singa jantan, singa betina, beserta keturunannya.
ADVERTISEMENT
Singa jantan mengaum karena berbagai alasan, seperti menakuti penyelundup, singa lain, atau pemangsa. Selain itu, auman juga berguna untuk memperingatkan harga dirinya tentang bahaya yang akan segera terjadi. Singa juga bisa sekadar mengaum untuk sekedar pamer di depan singa lain.
Singa yang sedang mengaum. Foto: Youtube .dok/LazyChicagoDad