Mengenal Crane, Burung Jenjang yang Dapat Bermigrasi Jauh

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
Konten dari Pengguna
21 September 2020 13:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Burung Jenjang Sandhill. Foto: ladymacbeth from Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Burung Jenjang Sandhill. Foto: ladymacbeth from Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Burung jenjang terdiri dari 15 spesies dari keluarga gruidae, memang menyerupai burung bangau, namun dengan ukuran tubuh lebih besar. Beberapa spesies memiliki kepala yang cenderung botak, pun ada yang bermahkota.
ADVERTISEMENT
Burung yang lebih dikenal dengan nama crane ini, mendapati ciri khas dengan paruh dan bulu lebih tebal, serta kaki belakang yang lebih tinggi. Ketika terbang, leher panjang direntangkan ke depan, dan kaki panjangnya menjuntai ke belakang.
Dilansir dari beberapa sumber, berikut fakta-fakta tentang burung jenjang yang anggun dan dapat terbang jauh dalam satu kali musim migrasi.

Ciri Fisik, Habitat, dan Harapan Hidup

Just Fun Facts menyebutkan bahwa crane dapat ditemukan di semua benua, kecuali Amerika Selatan dan Antartika. Hewan ini hidup pada habitat lahan basah hingga padang rumput. Ukuran tubuh bervariasi berdasarkan spesiesnya.
Crane demoiselle dapat memiliki panjang 90 cm, sedangkan crane sarus dua kali lipatnya, dengan 180 cm panjang tubuh. Meskipun begitu, satu yang terberat adalah crane mahkota merah, dengan bobot mencapai 12 kg sebelum bermigrasi.
ADVERTISEMENT
Angka harapan hidup pun berbeda, dari 20 hingga 50 tahun di alam liar. Crane Siberia tercatat sebagai yang tertua, dimana mampu hidup hingga 83 tahun di penangkaran.

Musim Kawin dan Hidup Bersama Pasangan

Crane terkenal akan nyanyian dan tarian untuk mengiringi ritual kawin. Crane disebut sebagai hewan monogami, yang artinya pasangan tetap bersama hingga maut memisahkan. Facts and Details menemukan bahwa spesies ini ditetapkan sebagai makhluk tutorial, dimana membangun wilayah untuk berkembang biak dan makan, serta jantan aktif dalam mempertahankan zonanya secara agresif dari penyusup. Penyusup diperingatkan dengan suara keras dari pasangan suami-istri.

Gaya Berburu, Inkubasi Telur, dan Pekembang Biakan

Berdasarkan Britannica, burung jenjang yang anggun ini mengintai di rawa-rawa dan dataran untuk memangsa hewan-hewan kecil, seperti serangga, siput, ikan, katak, ular bahkan mamalia. Selain itu, biji-bijian, beri, kacang-kacangan, dan pucuk rumput menjadi hidangan pelengkap.
ADVERTISEMENT
Telurnya yang memiliki pola bintik coklat dan berwarna abu-abu diletakkan di sarang rumput, atau tanah kering di antara rawa atau ladang. Sarang ini dapat digunakan selama bertahun-tahun. Bayi yang menetas berbulu halus kecoklatan dan dapat berlari segera setelah menetas dan akan hidup bersama induknya sampai musim kawin berikutnya. Sayangnya, dalam banyak kasus, hanya satu bayi yang bertahan hidup hingga dewasa.

Kemampuan Migrasi

Saving Cranes mencatat, rata-rata jarak jelajah 200 mil dalam satu hari dengan mengandalkan termal, atau arus udara hangat untuk mencapai ketinggian dan meluncur dalam jarak yang sangat jauh. Burung ini dikenal dengan membentuk koloni dalam bermigrasi. Meskipun begitu, kemampuan jarak perpindahan tergantung pada jenis spesies.
Jenis sandhill memiliki migrasi terlama, terbang pada saat musim dingin hingga ke Siberia dan Meksiko setiap tahun. Sedangkan, spesies demoiselle, sebagai yang terkecil, bermigrasi di atas Himalaya dengan melintasi pegunungan pada ketinggian 26.000 kaki untuk mencapai India.
ADVERTISEMENT
Crane yang berkembang biak di Eropa memiliki jalur migrasi yang beragam, dari mengarah ke Eropa Barat, seperti Perancis dan Spanyol, hingga menjangkau Benua Afrika melalui Italia. Namun, tidak semua crane dapat bermigrasi jarak jauh, termasuk spesies Wattled, Blue, dan Crowned di Afrika, yang bergerak dalam jangkauan tingkat lokal.

Ancaman dan Status Konservasi

Saving Cranes berpendapat bahwa banyak lahan terutama di Eropa telah dihancurkan melalui drainase. Ini berarti bahwa populasi crane telah mengalami penurunan yang tajam atau hilang seluruhnya.
Melalui langkah perlindungan yang intensif, rute migrasi Prancis-Spanyol terbukti lebih aman. Hasilnya, populasi perkembang biakan di Eropa Utara dan Tengah berangsur pulih dalam beberapa tahun terakhir.
Situasi di depanjang jalur terbang timur terlihat sangat berbeda. Hilangnya habitat masih menjadi ancaman besar. Bahaya lebih lanjut adalah perburuan di kawasan lindung, sehingga crane tidak dapat bertisirahat untuk melanjutkan penerbangan sebelum dan sesudah melintasi kawasan Mediterania.
ADVERTISEMENT
The International Union for Conservation of Nature (IUCN) menetapkan beberapa spesies crane ke dalam status 'tidak mendapatkan perhatian cukup', 'hampir terancam punah', 'rentan punah', hingga 'terancam punah'. Beberapa spesies seperti common crane, demoiselle crane, dan sandhill crane, mengalami peningkatan populasi. Sedangkan lainnya, cenderung berkurang secara signifikan.

Crane muncul sebagai simbol perdamaian, karya seni, dan mitologi

Melansir dari Facts and Details, crane dikagumi karena keagungan dan keindahannya, bahkan menjadi simbol cinta, kebahagiaan, bertahan hidup, kesetiaan, dan umur panjang di beberapa negara, seperti kawasan Asia Timur. Selain itu, crane kerap muncul pada motif kimono, gulungan, layar, porselen, cermin perunggu, dan merk kartu remi yang populer.
Di Jepang, crane menjadi objek seni melipat origami yang melambangkan perdamaian (Baca juga: 5 Hewan yang Dilambangkan Sebagai Simbol Perdamaian). Burung jenjang juga muncul dalam lagu rakyat Rusia, makam Mesir Kuno, mitos Yunani, tarian Aborigin Australia, dan seni pada gua Eropa zaman prasejarah.
ADVERTISEMENT