Konten dari Pengguna

Dampak Perubahan Iklim di Kiribati: Tantangan Politik Lingkungan

dastinandy
Mahasiswa Hubungan Internasional di Universitas Mulawarman
29 Maret 2024 14:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari dastinandy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar fanning island kiribati sumber: pixabay/RamonaMona
zoom-in-whitePerbesar
Gambar fanning island kiribati sumber: pixabay/RamonaMona
ADVERTISEMENT
Negara Kepulauan Kiribati, sebuah gugusan pulau di Samudera Pasifik, merupakan salah satu dari banyak negara yang terpukul paling keras oleh dampak perubahan iklim. Dengan keanekaragaman alamnya dan kehidupan masyarakat yang sangat bergantung pada lingkungan laut dan pulau-pulau kecilnya, Kiribati menghadapi tantangan serius yang tidak hanya merusak lingkungan hidupnya, tetapi juga membawa implikasi politik yang mendalam dalam skala internasional.
ADVERTISEMENT
Peningkatan permukaan air laut menjadi ancaman terdepan bagi kelangsungan hidup Kiribati. Dampak dari perubahan iklim menyebabkan pencairan es di kutub dan ekspansi air laut, mengancam untuk membanjiri pulau-pulau rendah Kiribati dalam beberapa dekade ke depan. Ini bukanlah sekadar ancaman fisik; ini merupakan ancaman yang secara langsung mengganggu kedaulatan dan eksistensi negara.
Infrastruktur vital seperti rumah, jalan, dan sumber daya air tawar semuanya terancam oleh lonjakan air laut yang semakin sering dan intens. Selain itu, peningkatan intensitas badai tropis dan gelombang pasang yang lebih tinggi merusak tanah, menghancurkan bangunan, dan mengancam kehidupan masyarakat Kiribati.
Di tengah ancaman yang semakin meningkat ini, pemerintah Kiribati telah memainkan peran yang proaktif dalam politik lingkungan global. Dalam forum internasional seperti Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP), Kiribati telah menjadi suara yang menggema, menyerukan tindakan global yang lebih tegas untuk mengurangi emisi karbon dan menghadapi dampak perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kiribati juga berusaha keras untuk mengembangkan dan menerapkan strategi adaptasi yang efektif. Mereka melakukan investasi dalam infrastruktur anti-banjir, mengembangkan teknologi desalinasi air laut, dan bekerja sama dengan organisasi internasional untuk meningkatkan kapasitas adaptasi masyarakat. Namun, sumber daya dan kemampuan mereka terbatas, dan mereka sering kali bergantung pada bantuan internasional untuk melanjutkan upaya mereka.
Salah satu konsekuensi yang paling tragis dari perubahan iklim bagi Kiribati adalah perpindahan penduduk yang terpaksa. Sebagai pulau-pulau mereka semakin terancam oleh kenaikan permukaan air laut dan bencana alam yang lebih sering, banyak penduduk Kiribati telah terpaksa meninggalkan tanah air mereka untuk mencari tempat tinggal yang lebih aman.
Perpindahan penduduk ini membawa tantangan politik yang kompleks, baik bagi Kiribati maupun komunitas internasional. Negara-negara yang menerima pengungsi iklim Kiribati mungkin menghadapi tekanan sosial dan ekonomi, sementara Kiribati sendiri harus berurusan dengan hilangnya wilayah dan identitas nasional.
ADVERTISEMENT
Dampak perubahan iklim terhadap negara kepulauan Kiribati tidak hanya berdampak pada lingkungan hidup dan kehidupan masyarakatnya, tetapi juga memiliki implikasi politik lingkungan yang luas. Di tengah ancaman yang semakin meningkat, tantangan politik ini membutuhkan kerjasama internasional yang kuat, tindakan kolektif yang tegas, dan keterlibatan aktif dari semua negara dalam menghadapi krisis lingkungan global yang semakin mendesak.