Konten dari Pengguna

Tarif Listrik 3500 VA Naik, Ini Estimasi BiayaTurun Daya

David Firnando Silalahi
ASN Kementerian ESDM, sedang menempuh studi di Australian National University. Kalau bukan anak bangsa yang membangun bangsanya, siapa lagi? Jangan saudara mengharapkan orang lain akan datang membangun bangsa kita - - BJ Habibie
11 Juni 2022 10:33 WIB
comment
18
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari David Firnando Silalahi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa tahun belakangan PLN memang jor-joran menggenjot daya terpasang pelanggannya. Berbagai program diskon biaya tambah daya, bahkan gratis ditawarkan ke pelanggan. Umumnya program ini di-launching bersamaan dengan hari besar nasional. Misalnya menjelang peringatan hari kemerdekaan.
ADVERTISEMENT
Berlangganan daya listrik besar menawarkan kenyamanan dalam menyalakan peralatan listrik di rumah. Misalnya dengan daya 3500 VA, TV, AC, rice-cooker, Setrika bisa dinyalakan bersamaan.
Karena iming-iming kenyamanan, biaya tambah daya yang murah, ada pelanggan yang sebetulnya tidak butuh daya besar juga tertarik ikut program tersebut. Misalnya semula dayanya 1300 VA, lalu naik ke daya 3500 VA. Banyak pelanggan kepincut tambah daya, toh tarif listriknya sama.
Program diskon tambah daya PLN. Foto: PLN
Dilalah ada rencana kenaikan tarif pada pelanggan daya 3500 VA ke atas, mereka pun teriak merasa seolah-olah dijebak. Bisa dimaklumi jika ada pelanggan daya 3500VA ke atas yang ingin turun daya karena merasa tidak mampu membayar jika terdampak kenaikan tarif listrik di Juli nanti. Sebetulnya ini bukan hal baru. Perubahan daya langganan, baik naik atau turun daya, memang hak pelanggan.
ADVERTISEMENT
Namun kali ini berbeda, PLN terang-terangan mengumumkan di media massa bahwa ada layanan turun daya listrik. Untuk mengurus layanan turun daya listrik pelanggan harus datang ke kantor PLN.
Petugas PLN mengganti meteran listrik. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
PLN melayani permohonan turun daya, bahkan jika ingin turun ke daya 450 VA atau 900 VA untuk memperoleh tarif bersubsidi. Dengan catatan pelanggan termasuk dalam daftar orang miskin di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial yang dikelola oleh Kementerian Sosial dan tentunya membayar biaya perubahan daya.

Biaya turun daya

Untuk perubahan daya berlangganan akan ada penggantian material di kWhmeter pelanggan. Harus dilakukan penggantian alat pembatas daya. Jika tambah daya, digunakan pembatas daya kapasitas yang lebih besar sesuai kebutuhan daya baru, dan sebaliknya.
ADVERTISEMENT
Untuk penambahan daya, besaran biayanya ditetapkan dalam Peraturan Menteri ESDM. Besarnya bervariasi tergantung daya baru.
Misalkan semula daya 3500 VA, butuh kabel dan pembatas dengan kemampuan 16 Ampere. Jika turun daya ke 2200VA, dibutuhkan pembatas daya baru dengan kemampuan 10 Ampere.
PLN harus mengganti dan ada biaya investasi penggantian Mini Circuit Breaker (MCB) pembatas arus dan kabel dengan kapasitas ampere yang berbeda. Umumnya, harga MCB mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah.
Langganan listrik daya 2200 VA membutuhkan MCB dengan kapasitas 10 Ampere, harga pasaran sekitar Rp 60 ribu.
Karena mencopot MCB lama, maka segel yang terpasang harus dilepas. Segel yang dilepas wajib diganti dengan yang baru. Untuk itu perlu biaya penggantian segel. Estimasi biaya segel sekitar Rp. 20 - 30 ribu. Selain itu ada biaya materai dan biaya jasa untuk petugas yang datang mengganti MCB untuk penurunan daya tersebut.
ADVERTISEMENT
Jadi secara umum, biaya turun daya tidak sebesar biaya tambah daya. Minimal dari segi harga MCB yang lebih murah karena kapasitas ampere-nya lebih kecil.
Ilustrasi Mini Circuit Breaker (MCB) dan segel timah. Komponen utama biaya turun daya. Foto: Lazada

Opsi PLTS atap

Sebagai konsumen listrik, masyarakat berhak atas opsi menyediakan listriknya sendiri dan kekurangannya membeli dari PLN.
Apalagi tarif listrik akan naik, konsumen seharusnya diberi keleluasaan untuk membangun PLTS atap di rumah atau bangunannya.
Pekerja memasang PLTS atap. Foto: Los Muertos Crew/Pexels
PLN semestinya legowo terhadap pelanggan yang ingin membangun PLTS sebagai sumber pasokan sebagian listriknya.
Simalakama bagi PLN yang sejatinya ingin menjual listrik sebanyak-banyaknya.
Memang dampak pembolehan PLTS atap akan mengurangi pendapatan dari pelanggan. Meski tidak sebesar dampak penurunan konsumsi pelanggan karena turun daya.

Untung rugi turun daya

Untuk pelanggan rumah tangga, jika ingin turun daya, sebaiknya langsung saja ke daya 450 VA atau 900 VA. Dengan catatan, NIK pemohon harus terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial.
ADVERTISEMENT
Tarifnya murah karena disubsidi Pemerintah. Saat ini pelanggan rumah tangga daya 3500 VA membayar dengan tarif Rp. 1445 per kWh. Tarif pelanggan 450 VA sebesar Rp. 415 per kWh. Tarif pelanggan 900 VA bersubsidi sebesar Rp. 605 per kWh. Tarif jauh lebih murah.
Namun keleluasaan menggunakan peralatan listrik menjadi sangat terbatas. Tidak bisa menggunakan peralatan listrik secara bersamaan. Misalnya tidak memungkinkan rice cooker menyala sembari menyetrika pakaian.
Tarif tenaga listrik untuk pelanggan rumah tangga. Foto: PLN
Turun daya ke daya 2200 VA atau 1300 VA untuk sementara bisa jadi solusi. Tetapi turunnya tarif tidak signifikan. Ibaratnya hanya membayar rekening dengan jumlah yang dibayar saat ini saja.
Apakah penghematan tagihan sebanding dengan biaya turun daya dan kenyamanan yang dikorbankan.
ADVERTISEMENT
Sejatinya subsidi hanya untuk daya 450VA dan 900VA. Jadi tetap ada kemungkinan di masa mendatang Pemerintah akan menaikkan tarif listrik kelompok daya 1300VA dan 2200. Tidak lagi diberikan subsidi listrik.
Agar tidak timbul polemik baru, seperti halnya pindah tiang listrik yang sempat viral, sebaiknya PLN transparan mensosialisasikan biaya penurunan daya. Sosialisasi melalui media berita atau media sosial sangat efektif di era digital saat ini. Dengan demikian tidak perlu muncul riuh di publik (DFS).
Baca juga artikel terkait: