Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
KKN Daring, Mahasiswa UGM Merancang Teknologi Pengering Solar Dryer Dome
3 September 2021 13:47 WIB
Tulisan dari Dawam Faizul Amal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pandemi yang Terjadi Tidak Memadamkan Semangat Mahasiswa UGM untuk Mengabdi kepada Negeri
ADVERTISEMENT
Pertanian, khususnya padi merupakan komoditas utama Desa Wonowoso, yakni sebuah desa yang terletak di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah. Luas area persawahan Desa Wonowoso yaitu 168 ha (72%), sedangkan luas area tanah keringnya yaitu 65 ha (28%) [1]. Di Desa Wonowoso sendiri terdapat bantuan alat pengering padi, tetapi belum bisa digunakan karena kapasitas panen yang belum mencukupi batas penggunaan alat tersebut, yakni 10 ton. Oleh karena itu, proses pengeringan padi di Desa Wonowoso masih dilakukan secara konvensional, yakni dengan memanfaatkan panas matahari yang dilakukan di lahan kosong, seperti di jalanan, halaman rumah, lapangan, dan lain-lain. Cara tersebut merupakan cara yang kurang efektif dan efisien. Lebih lanjut, di Desa Wonowoso juga terdapat usaha intip goreng dan kerupuk yang memerlukan panas matahari untuk proses penjemuran.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari permasalahan tersebut, Dawam Faizul Amal yang merupakan salah satu mahasiswa peserta KKN-PPM UGM (Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada) Periode 2 Tahun 2021 yang melaksanakan KKN di Kecamatan Karangtengah, khususnya Desa Wonowoso, melaksanakan program kerja “Perancangan Teknologi Pengering Solar Dryer Dome untuk Mengeringkan Hasil Pertanian dan Olahan Usaha Masyarakat”. Program kerja tersebut yaitu berupa perancangan desain Solar Dryer Dome untuk mengeringkan hasil pertanian, seperti padi yang merupakan komoditas utama Desa Wonowoso. Selain itu, Solar Dryer Dome juga dapat digunakan untuk mengeringkan hasil olahan usaha masyarakat, seperti kerupuk dan intip goreng. Perancangan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SketchUp dan dilakukan dengan serinci mungkin sehingga menjadi mudah untuk dipahami.
ADVERTISEMENT
Solar Dryer Dome sendiri merupakan suatu teknologi yang berfungsi untuk mengeringkan hasil pertanian dengan memanfaatkan panas matahari. Penutup (kubah) Solar Dryer Dome terbuat dari bahan polycarbonate yang mampu bertahan hingga 10 tahun. Penutup berbahan polycarbonate tersebut dapat melindungi produk dari bahaya sinar ultraviolet yang dapat merusak warna, komponen kimia, dan aroma produk [2]. Solar Dryer Dome sendiri pertama kali ditemukan oleh Prof. Dr. Serm Janjai dari Universitas Silpakorn di Thailand. Dengan menggunakan Solar Dryer Dome, hasil panen dapat meningkat hingga 45% sehingga hal tersebut dapat meningkatkan tarap hidup petani secara signifikan [2].
Solar Dryer Dome sangat bermanfaat untuk mengeringkan produk hasil pertanian karena dapat meningkatkan suhu di dalamnya hingga 100%. Peningkatan suhu tersebut dapat mempersingkat proses pengeringan secara signifikan. Selain itu, Solar Dryer Dome juga dirancang dengan beberapa exhaust fan yang berguna untuk menjaga kelembaban di dalam Solar Dryer Dome agar tetap kering sehingga proses pengeringan dapat bekerja secara efektif.
ADVERTISEMENT
Terdapat beberapa alasan utama kenapa harus menggunakan Solar Dryer Dome, di antaranya yaitu: 1) permasalahan pada sistem pengeringan tradisional, seperti produk yang dapat terkontaminasi debu dan kotoran, produk dapat menjadi rusak akibat ulah hewan, warna asli produk yang dikeringkan berubah banyak, faktor cuaca yang mengganggu proses pengeringan, serta sekitar 40% dari hasil panen menjadi cacat/busuk saat sedang dalam proses pengeringan; 2) manfaat luar biasa dari Solar Dryer Dome, seperti dapat mempersingkat waktu pengeringan, tahan terhadap cuaca, kerugian yang terjadi bisa dikurangi hingga 50%, produk menjadi lebih bersih, kualitas produk yang jauh lebih baik, dapat mempertahankan 80-95% nutrisi, suhu yang dapat disesuaikan, serta dapat menciptakan nilai lebih; dan 3) waktu pengeringan yang cepat jika dibandingkan dengan sistem pengeringan tradisional, bahkan bisa bersaing dengan alat pengering oven [3].
Solar Dryer Dome memiliki kapasitas yang bervariasi, mulai dari ukuran 8 x 6,2 m dengan kapasitas 200-300 kg, ukuran 8 x 12 m dengan kapasitas 400-600 kg, ukuran 8 x 20 m dengan kapasitas 1000 kg, dan ukuran 8 x 27 m dengan kapasitas 1500 kg. Produk yang dapat dikeringkan di antaranya yaitu sayur mayur, buah-buahan, ikan, udang, dan lain sebagainya [3]. Ukuran Solar Dryer Dome yang dirancang oleh mahasiswa UGM yaitu 8 x 6,2 x 3,75 m dengan kapasitas 200 - 300 kg. Solar Dryer Dome dirancang dalam dua bentuk, yakni Solar Dryer Dome untuk mengeringkan padi (tanpa wadah pengering) dan Solar Dryer Dome untuk mengeringkan kerupuk, intip goreng, dan sejenisnya (dengan wadah pengering).
Bahan-bahan yang diperlukan untuk mendirikan Solar Dryer Dome di antaranya yaitu panel surya 450 Wp sebanyak satu buah, baterai 12V 200AH sebanyak empat buah, controller 20A sebanyak satu buah, exhaust fan ukuran 8 in, 30W sebanyak 4 buah, dan inverter 220V sebanyak satu buah. Selain itu, dibutuhkan pipa besi hitam SCH40 1 in sepanjang 152 m, material polycarbonate 132 m², besi hollow 35 x 35 x 0,3 mm sepanjang 122 m, jaring kawat seluas 24 m², kabel 30 m, dan roda-roda wadah pengering sebanyak 92 buah.
ADVERTISEMENT
Program kerja "Perancangan Teknologi Pengering Solar Dryer Dome untuk Mengeringkan Hasil Pertanian dan Olahan Usaha Masyarakat" dilaksanakan melalui proses yang panjang dan berliku, di mana selain dilakukan perancangan secara detail, desain yang dihasilkan juga dituangkan dalam bentuk poster, booklet, video, dan juga artikel. Pelaksana program kerja, Dawam Faizul Amal, mengatakan bahwa jumlah program kerjanya yaitu sebanyak empat buah program kerja di mana masing-masing program kerja memiliki luaran yang sama, yakni booklet, poster, artikel, dan juga video. Oleh karena itu, manajemen waktu menjadi tantangan yang luar biasa di mana harus membagi waktu untuk membuat 16 luaran program kerja serta agenda-agenda KKN lainnya yang memenuhi timeline setiap harinya.
Perjalanan pengabdian melalui program KKN-PPM UGM ini merupakan perjalanan yang sangat mengesankan dan perjalanan yang tak akan pernah terlupakan. Ada banyak hikmah dan pelajaran yang dapat diambil dari perjalanan pengabdian ini, khususnya pengabdian di tanah wali (Kabupaten Demak). Pelaksana program kerja berharap jika perancangan yang telah dilakukan dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait desain perancangan teknologi pengering Solar Dryer Dome yang dapat membantu dalam mengeringkan hasil pertanian dan hasil olahan usaha masyarakat yang membutuhkan proses penjemuran. Selain itu, desain yang dirancang juga diharapkan dapat menjadi acuan bagi desa dalam pembuatan Solar Dryer Dome yang kaya akan manfaat sehingga diharapkan sektor pertanian dan UMKM desa menjadi semakin maju dan masyarakat desa menjadi semakin sejahtera.
ADVERTISEMENT
REFERENSI:
[1] BPS Kabupaten Demak, Kecamatan Karang Tengah dalam Angka 2019, Demak: Badan Pusat Statistik Kabupaten Demak, 2019.
[2] Teknovasi Sukses Mandiri, “Solar Dryer Dome,” [Online]. Available: https://www.alatpertanian.asia/2018/05/solar-dryer-dome.html. [Diakses 19 Juli 2021].
[3] PT Impack Pratama Industri Tbk, Solar Dryer Dome, Jakarta: PT Impack Pratama Industri Tbk.
Live Update