Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Gunung Pinang, Banten, Bukti Kisah Anak Durhaka kepada Ibunya
2 Juni 2021 16:46 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Muhammad Malik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pernah berlibur atau berwisata ke Gunung Pinang? Jika belum kalian harus mencobanya, karena tempatnya sangatlah mengasyikkan dan juga bisa menghilangkan stres.
ADVERTISEMENT
Berada di Provinsi Banten, Puncak Gunung Pinang tidaklah terkenal seperti tempat lainnya. Padahal Puncak Gunung Pinang tidak kalah indah dengan wisata yang ada di Provinsi Banten lainnya.
Lokasinya berada di Serang, Provinsi Banten. Lokasinya tidak jauh dengan Ibukota Jakarta. Wisata ini akan menjadi tempat yang baru bagi kamu yang ingin menikmati pemandangan di atas puncak gunung. Puncak Gunung Pinang akan memberikan berbagai tempat berfoto di sepanjang jalannya sehingga kamu tidak akan merasa bosan ketika mendakinya.
Ketika sudah mencapai puncaknya kamu akan merasa puas dengan pemandangan yang indah, apalagi ketika matahari akan terbit dan tenggelam yang bisa kita nikmati dari puncak gunung membuat pikiran yang mengganggu pun menghilang. Indahnya pemandangan yang diberikan terhadap pengunjung membuat wisata Puncak Gunung Pinang menjadi bersemangat .
ADVERTISEMENT
Kabarnya, Gunung Pinang ini merupakan perwujudan dari terbaliknya kapal dari Awang Cerita ini diyakini dan diwariskan secara turun-temurun oleh para tokoh masyarakat yang berada di Tanah Serang tersebut.
Dalam legenda terbentuknya Gunung Pinang, Awang merupakan seorang pemuda dari janda tua yang tinggal di pesisir pantai. Suatu hari dia melihat kapal yang berlabuh di Pelabuhan Pantai Banten. Awang memperhatikan kapal tersebut dan terkesan akan kapal yang besar itu lalu sang pemilik kapal turun dari kapal dan mengajaknya untuk ikut berlayar bersamanya.
Awang yang mengetahui berita tersebut merasa senang dan segera meminta izin kepada ibunya. Namun, ibunya tidak memberikan izin kepadanya karena khawatir dia akan dilupakan oleh anaknya. Keesokan harinya pikiran sang ibu berubah akibat mendengar doa dari sang anak sehingga dia mengizinkan anaknya untuk pergi. Berangkatlah sang anak dengan kapal besar itu.
ADVERTISEMENT
Bertahun-tahun berlalu Awang yang telah pulang ke kampung halamannya dengan istrinya yang telah berubah menjadi pedagang kaya raya. Ibunya yang melihat kapal besar datang lalu menghampiri kapal tersebut dan memanggil anaknya.
Namun, anaknya itu mengabaikan panggilan sang ibu dan berpura-pura tidak melihatnya. Awang lalu pergi dengan kapalnya, mengetahui hal tersebut ibunya pun sedih dan kecewa lalu ibunya berdoa kepada Tuhan agar anaknya diberi hukuman tiba-tiba ombak di laut pun menjadi sangat kuat dan angin pun berhembus dengan kencang sehingga membuat kapal yang dinaiki oleh Awang dan istrinya itu terbalik ke suatu daratan hingga akhirnya membentuk sebuah gunung yang dikenal sebagai Gunung Pinang.
Wisatawan yang berkunjung pun dilarang melakukan perbuatan yang negatif. Jika ada yang melanggar biasanya akan disesatkan dalam perjalanannya dan akan sulit untuk menemukan jalan keluar. Bagaimana denganmu? Tertarik berkunjung ke Gunung Pinang, Banten?
ADVERTISEMENT