Konten dari Pengguna

HTS: Tren Baru Anak Gen-Z

Dea Septiana
Mahasiswa Sastra Indonesia, Universitas Pamulang
2 Desember 2024 15:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dea Septiana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber foto: Freepik/tangan
zoom-in-whitePerbesar
Sumber foto: Freepik/tangan
ADVERTISEMENT
Generasi Z dikenal dengan karakteristiknya yang kreatif, pola pikir yang terbuka dan selalu mengikuti tren. Mereka tumbuh dikelilingi dengan arus informasi dan tren yang berkembang di media sosial membuat mereka memiliki cara pandang yang baru, terutama cara pandang mereka dalam hubungan romantis. Salah satu fenomena terbaru muncul di kalangan mereka adalah HTS.
ADVERTISEMENT
Apa itu HTS?
HTS adalah singkatan dari Hubungan Tanpa Status, di mana istilah ini mendeskripsikan hubungan romantis, baik secara emosional maupun fisik antara dua orang tanpa adanya ikatan yang formal, seperti hubungan yang terikat label 'pacar' atau 'pasangan'. Dalam hubungan ini, keduanya secara sepakat untuk memiliki kedekatan emosional yang sama tanpa adanya ikatan yang mengikat. Fenomena ini sangat cocok bagi Gen-Z yang suka dengan kebebasan, namun tetap ingin menjalin kedekatan kepada seseorang yang mereka suka tanpa harus terbelenggu suatu aturan. Tren ini memberikan kebebasan untuk mengeksplorasi hubungan dengan santai, tanpa beban komitmen jangka panjang.
Kenapa HTS menjadi tren yang begitu diminati oleh Gen-Z?
1. Kebebasan tanpa Komitmen
HTS memberikan kebebasan untuk Gen-Z dalam menikmati hubungan romansa tanpa harus ada aturan yang membelenggu mereka. Di dalam hubungan seperti pacaran biasanya diharuskan untuk bersikap setia, memikirkan jangka panjang, seperti tuntutan menikah. HTS menghadirkan fitur bagi mereka yang menghindari dari tuntutan tersebut.
ADVERTISEMENT
2. Fokus pada Karier dan Pendidikan
Gen-Z yang memilih jalan HTS biasanya lebih berfokus kepada prioritas utama mereka, yaitu karier dan Pendidikan. Mereka takut jika menjalin hubungan dengan label “pacar” akan mengganggu fokus utama mereka. Di tengah perjalanan meraih tujuan, mereka biasanya merasa kesepian, tapi enggan berkomitmen lebih serius. Tuntutan yang mereka dapatkan dari karier dan pendidikan membuat mereka takut dengan hubungan terikat dan menambah beban mereka, maka dari itu Gen-Z memilih HTS untuk mengatasi keduanya.
3. Mengurangi Risiko Emosional
Salah satu alasan mengapa banyak Gen-Z memilih HTS adalah untuk menghindari risiko emosional yang sering kali muncul dalam hubungan yang lebih serius. Biasanya Gen-Z sudah berkomitmen kepada diri sendiri untuk tidak berekspetasi lebih dalam hubungan ini. Mereka sadar jika memiliki hubungan yang serius akan lebih banyak mendapatkan kekecewaan kalau tidak berjalan sesuai dengan harapan.
ADVERTISEMENT
4. Takut akan Pernikahan
Banyak dari mereka yang ragu akan pernikahan di zaman modern ini. Terlebih lagi banyak beredar berita dengan kasus perceraian yang melonjak. Mereka takut jika mereka memiliki hubungan yang serius dan berlanjut ke jenjang pernikahan akan menghadirkan pernikahan yang tidak Bahagia. Selain itu, meningkatnya biaya hidup saat ini dan ketidakdaksiapan ekonomi, membuat mereka semakin ragu akan komitmen jangka panjang seperti pernikahan.
Setelah membaca artikel ini, kita perlu bertanya pada diri sendiri: apakah HTS benar-benar menjadi solusi yang tepat untuk generasi Z, atau justru semakin memperkuat ketakutan mereka terhadap komitmen jangka panjang dan pernikahan?