Konten dari Pengguna

Pemilu 2024 di Bali: Antara Tradisi, Demokrasi, dan Harapan Baru

I Putu Gede Rizky Adi Widnyana( 202321122002)
Mahasiswa Universitas Warmadewa
14 Januari 2025 15:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari I Putu Gede Rizky Adi Widnyana( 202321122002) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi pemilu 2024, shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi pemilu 2024, shutterstock.com
ADVERTISEMENT
Pemilihan Umum 2024 menjadi momen penting bagi Bali, sebuah provinsi yang tak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga tradisi, kebudayaan, dan kesadaran politik masyarakatnya. Dengan basis budaya yang kuat, proses demokrasi di Bali sering kali berjalan dalam suasana harmonis, namun tetap menghadirkan tantangan tersendiri.
ADVERTISEMENT
Bali memiliki tingkat partisipasi politik yang relatif tinggi dibandingkan daerah lain di Indonesia. Pada Pemilu sebelumnya, angka partisipasi di Bali mencapai lebih dari 80%, sebuah capaian yang mengesankan. Ini menunjukkan antusiasme masyarakat Bali untuk terlibat dalam menentukan arah pembangunan daerah dan bangsa.
Namun, tingginya partisipasi belum tentu menjamin kualitas demokrasi. Pendidikan politik menjadi hal yang krusial. Masyarakat perlu diberdayakan untuk memahami isu-isu yang lebih mendalam, seperti keberlanjutan lingkungan, pariwisata yang inklusif, dan kesejahteraan sosial.
Bali memiliki tradisi yang berakar pada konsep Tri Hita Karana, yang menekankan keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan. Prinsip ini sering kali tercermin dalam dinamika politik lokal. Kampanye pemilu, misalnya, tidak jarang diwarnai oleh pendekatan yang menghormati adat dan budaya setempat, seperti menggunakan panggung seni tradisional untuk menyampaikan pesan politik.
ADVERTISEMENT
Namun, tantangan tetap ada. Keterlibatan tradisi dalam politik terkadang membuka ruang untuk politisasi adat. Beberapa komunitas adat mungkin merasa tertekan untuk mendukung calon tertentu yang dianggap mewakili kepentingan kelompok mereka. Di sisi lain, ada pula kekhawatiran bahwa politik uang bisa menggerus nilai-nilai luhur masyarakat Bali.
Beberapa isu penting yang diprediksi akan menjadi sorotan di Bali pada Pemilu 2024 meliputi:
Keberlanjutan Pariwisata: Sebagai sektor utama ekonomi Bali, pariwisata membutuhkan strategi yang mampu menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi: Bali yang terdampak signifikan oleh pandemi COVID-19 memerlukan kebijakan ekonomi yang inovatif untuk mengembalikan kejayaannya.
Penguatan Infrastruktur dan Teknologi: Transformasi digital dan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan menjadi kebutuhan mendesak untuk mendukung kemajuan Bali.
ADVERTISEMENT
Kesejahteraan Adat dan Budaya: Upaya melestarikan budaya Bali perlu mendapat perhatian lebih, terutama dalam menghadapi tantangan modernisasi.
Pemilu 2024 menjadi harapan baru bagi masyarakat Bali untuk mendapatkan pemimpin yang tidak hanya mampu menjaga tradisi, tetapi juga membawa inovasi demi kemajuan daerah. Pemimpin Bali di masa depan diharapkan mampu menjembatani kepentingan global dengan lokal, sekaligus menjaga nilai-nilai kearifan budaya yang menjadi identitas masyarakat Bali.
Proses demokrasi yang sehat, transparan, dan berintegritas adalah kunci untuk mencapai harapan tersebut. Dengan masyarakat yang semakin kritis dan sadar akan hak politiknya, Bali memiliki peluang besar untuk melahirkan pemimpin-pemimpin yang tidak hanya visioner, tetapi juga berpihak pada rakyat.