Jorg Jespen The Boat Builder dari Banyuwangi

15 April 2017 14:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemandangan di sekitar rumah Jorg (Foto: Nur Syarifah/kumparan)
Bayangkan suara gulungan ombak dan angin semilir lembut yang membangunkan kita di pagi hari. Kenikmatan itu biasanya hanya terasa saat liburan. Tapi bagi Jorg Jespen, itu adalah pemandangan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Jorg Jespen, warga negara asing (WNA) Jerman adalah orang yang beruntung. Dia hidup seperti imajinasi yang kita bayangkan. Tinggal di rumah berlantai tiga dengan panorama Pantai Solong dan gunung serta memiliki kapal sendiri adalah kehidupan sehari-hari Jorg.
Jorg, WNA Jerman yang tinggal di Banyuwangi (Foto: Deanda Dewindaru/kumparan)
Pria berumur 67 tahun ini mengatakan, hidup di bibir pantai mengingatkan dia dengan masa kecilnya di Hamburg, Jerman. Dia memang terbiasa hidup di pinggir aliran sungai. Bahkan, dia lebih memilih Banyuwangi dibandingkan Hamburg karena cuaca yang tidak sedingin negaranya.
Hamburg is so cold,” katanya ketika ditemui kumparan Sabtu (8/4) di kediamannya.
Selain Pantai Solong, rasa rindunya akan Hamburg terobati ketika salah satu tim kumparan berbicara dengan Jorg dengan menggunakan bahasa Jerman. Dia seperti hidup di Hamburg berhawa tropis.
ADVERTISEMENT
Jorg Jepsen dan rumahnya (Foto: Nur Syarifah/kumparan)
Di pantai ini, Jorg hidup bersama istrinya, Thwain (57) sejak 20 tahun silam. Ia menikah tahun 1993 dan dikarunia dua anak, laki-laki dan perempuan. Sebelum menginjakkan kaki di Banyuwangi, mereka tinggal di Thailand.
Jorg bersama sang istri (Foto: Nur Syarifah/kumparan)
Pertemuan Jorg dan Twin dimulai ketika mereka bertemu di Thailand. Mereka berkerja di Thailand pada saat itu dan akhirnya menikah.
Selang lima tahun pernikahan, mereka pindah ke Banyuwangi. Sedangkan anak Jorg dan Twin tinggal di negeri gajah putih.
Untuk menghidupi kesehariannya, Jorg memiliki workshop mebel sendiri di Banyuwangi.
Para Pekerja Perahu Jorg (Foto: Nur Syarifah/kumparan)
Jorg bercerita tentang wajah Banyuwangi dulu dan kini. Dia mengatakan, dulu di Banyuwangi, untuk mendapatkan suatu barang, dia perlu menyebrangi Selat Bali.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, sekarang Jorg tidak perlu untuk menyebrangi Selat Bali lagi untuk membeli keperluan sehari-hari. Semua sudah tersedia di Banyuwangi.
Kenikmatan duniawi Jorg tidak berakhir di depan Pantai Solong dan sebrang daratan Pulau Dewata. Jorg dikelilingi tiga taman nasional yang tidak jauh dari rumahnya.
Dia menjelaskan, taman nasional yang mudah diakses dari singgasananya adalah Taman Nasional Baluran, Meru Betiri serta Alas Purwo.
kumparan berkesempatan menjelajahi rumah Jorg. Di setiap sudut rumahnya terlihat tidak banyak barang, sekalipun dia pengusaha mebel. Uniknya lagi, Jorg memiliki ruangan khusus untuk bermain games. Di tengah umurnya yang tak lagi muda, Jorg tetap mengutamakan hobinya.
Di lantai bawah, Jorg memiliki ruang tamu. Kadang, rekannya datang dari Swedia dan negara lain. Mereka rutin menyambangi Banyuwangi setahun sekali untuk menyalurkan bantuan pada sekolah-sekolah yang butuh bantuan. Istri Jorg, Thwain, juga rutin mengajar dan memberi bantuan di sana.
ADVERTISEMENT
Di lantai dua, terdapat kamar Jorg dan arena bermain game di komputer. Nah yang menarik di sini adalah tempat Jorg untuk mengerjakan proyek pribadinya: membangun kapal!
Jorg sedang meninjau kapalnya (Foto: Nur Syarifah/kumparan)
“Saya memang seorang pembuat kapal sejak dulu di Jerman,” ucapnya.
Pria yang tidak memiliki akun media sosial ini juga punya ruangan di lantai tiga, tepatnya seperti loteng serba guna. Di sana ada televisi dan sejumlah buku-buku tentang dunia perkapalan dan kayu.
Proyek Membangun Kapal
Jorg tengah mengerjakan proyek ambisius di dekat rumah. Dia hendak membuat sebuah kapal yang terdiri dari tiga bagian besar. Proyek itu sudah dikerjakan selama dua tahun dan diperkirakan kelar akhir tahun ini.
ADVERTISEMENT
Ada tiga orang pekerja yang membangun kapal itu. Jorg setiap hari mengontrol mereka dan memperhatikan pekerjaan sedetail mungkin. Berbekal pengalaman sebagai pembuat kapal, Jorg tahu apa yang harus dilakukan.
“Ini beberapa bagian saya impor. Agak cukup susah memang, tapi saya akan berusaha membuatnya,” kata Jorg.
Salah seorang pegawai Jorg bercerita, kapal ini memang dibuat dengan penuh ketelitian. Tak heran, dia bekerja cukup lama, karena setiap bagian harus dibuat secara maksimal. Tanpa kesalahan sedikit pun.
“Bos saya orangnya sangat detail,” kata pegawai tersebut.
Peduli Lingkungan
Saat ini, Jorg terus menikmati masa tuanya di Banyuwangi. Namun ada satu masalah yang jadi perhatiannya. Dia berharap kondisi Banyuwangi yang kini mulai ramai bisa diimbangi dengan kesadaran untuk menjaga lingkungan.
ADVERTISEMENT
Beberapa area di pantai Solong kadang masih dipenuhi sampah. Karena itu, Jorg berharap semua pihak bisa lebih peduli dan menjaga lingkungan Banyuwangi agar tetap asri.
Apakah kamu ingin hidup seperti Jorg?