Peran Penting WHO sebagai Organisasi Kesehatan Dunia dalam Menangani Pandemi

Deby Noviyanti
Mahasiswa jurusan Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan
Konten dari Pengguna
17 Februari 2021 11:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Deby Noviyanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Covid-19
Pada tanggal 11 Maret 2020, World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia telah mendeklarasikan penyebaran Covid-19 yang dikategorikan sebagai pandemi. Covid-19 adalah suatu penyakit infeksi pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh jenis virus corona. Kasus Covid-19 ini pertama kali dilaporkan di Kota Wuhan, Tiongkok, pada Desember 2019 dan dalam waktu beberapa bulan saja, virus ini telah menyebar luas ke berbagai negara di belahan dunia. Hal tersebut tentunya sangat mengkhawatirkan semua pihak. WHO sebagai organisasi kesehatan terbesar di dunia langsung berperan aktif dalam upaya meminimalisir penyebaran virus corona, mereka terus menerbitkan informasi-informasi penting yang masyarakat butuhkan dan terus memberikan anjuran yang terbaik dalam menghadapi era pandemi seperti sekarang.
ADVERTISEMENT
World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia merupakan salah satu dari badan Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) sebagai koordinator kesehatan umum internasional. Tujuan didirikannya WHO adalah “Semua orang mencapi tingat kesehatan tertinggi yang paling memungkinkan”. Tugas utama dari WHO yaitu untuk membasmi penyakit, terutama penyakit menular yang sudah menyebar luas. Dalam kondisi ini, pandemi Covid-19 menjadi fokus utama WHO dalam mengatur usaha – usaha internasional untuk mengendalikan penyebaran virus Covid-19. Untuk itu WHO telah membuat rekomendasi bagi negara – negara anggota mengenai apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat serta mencegah penyebaran wabah Covid-19 ini.
Peran WHO dalam dunia Hubungan Internasional sebagian besar merupakan diplomasi, dimana seni dan praktik bernegosiasi dilakukan untuk mewakili suatu negara atau organisai. Karena hal itu WHO tidak bisa memaksa negara anggota untuk memberi informasi terkait pandemi Covid-19, melainkan hanya bisa mengandalkan kesukarelaan. WHO terus mengimbau agar penangan Covid-19 di semua negara harus komprehensif, dimulai dari mecuci tangan sesering mungkin, menjaga jarak, menerapkan etika batuk dan bersin, hingga pengetesan virus corona. Selain imbauan untuk mencegah, WHO juga memberikan panduan bagi yang mengalami gejala – gejala Covid-19 seperti batuk, flu, demam, dan kesulitan bernapas, untuk tetap di rumah dan mencari bantuan medis sejak dini. Hal tersebut diimbau dengan tujuan membantu memutus rantai penyebaran virus agar dapat melindungi diri sendiri serta orang lain.
ADVERTISEMENT
Dalam menghadapi pandemi global seperti Covid-19, dunia internasional saling menyampaikan dukungannya. Berbagai komitmen serta bantuan lainnya juga terus disampaikan dari pemerintah - pemerintah negara sahabat maupun pihak - pihak non-pemerintah dan organisasi internasional seperti WHO. Pada masa ini, pemerintah – pemerintah mancanegara mengeluarkan berbagai kebijakan yang dapat membantu untuk segera memulihkan kondisi dunia akibat pandemi Covid-19. Pandemi ini membentuk suatu perubahan antar negara dan kawasan menjadi lebih protektif terhadap kebijakan politik dan ekonominya. Namun tidak dapat dipungkiri, bahwa karena pandemi ini juga terdapat banyak negara yang lebih erat menjalin kerja sama.
WHO yang berada di bawah naungan PBB, sebagai organisasi internasional kesehatan di dunia, terus melakukan upaya serta aksi nyata terbaik dalam menghadapi pandemi Covid-19. Berbagai pihak di dunia internasional juga bekerja sama untuk saling membantu satu sama lain. Hal tersebut tentunya tidak bisa dilaksanakan secara maksimal jika kita sebagai masyarakat tidak dapat bekerja sama dengan baik dan hanya terus mengandalkan bantuan dari pemerintah. Demi menghadapi pandemi ini, kita semua harus berkontribusi untuk selalu menjaga diri sendiri dan saling melindungi satu sama lain. Walaupun banyak perubahan serta kerugian yang terjadi akibat pandemi ini, tetapi juga banyak sekali pembelajaran yang dapat diambil dan tidak semuanya bersifat negatif.
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka
http://covid19.unsyiah.ac.id/latar-belakang
https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Kesehatan_Dunia
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-52314496
https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/17/192913823/who-penanganan-covid-19-di-semua-negara-harus-komprehensif?page=all
https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/15/190200123/panduan-mencegah-virus-corona-pesan-who-untuk-kita-semua?page=all#page2
https://kemlu.go.id/portal/id/read/1143/berita/kerja-sama-internasional-untuk-percepatan-penanggulangan-covid-19
https://kemlu.go.id/portal/id/read/1461/berita/hubungan-internasional-pasca-pandemi-covid-19-perspektif-asia