Berandai-andai Kehancuran Aleppo Terjadi di London

10 Mei 2017 12:56 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dua tentara Suriah berjalan di wilayah Ansari, timur Kota Aleppo. (Foto: SANA via AP)
Sebagian besar kita tidak pernah tahu seperti apa kehancuran kota Aleppo di tengah perang Suriah. Bangunan yang runtuh, jalanan yang tidak ada lagi, atau nyawa yang tercerabut, sulit dibayangkan karena tidak terjadi di negara kita.
ADVERTISEMENT
Seorang seniman asal Jerman, Hans Hack, mencoba memahami kehancuran yang terjadi di Aleppo walau tidak pernah menginjakkan kakinya di kota itu. Hack seperti diberitakan Reuters pada Selasa (9/5) mencoba memindahkan kehancuran Aleppo ke London.
Mengapa London? Karena ibukota Inggris itu sama seperti Aleppo, yaitu kota besar dan menjadi pusat perdagangan. Bedanya sekarang, setengah Aleppo hancur lebur jadi kota mati.
Hack menggunakan data visualisasi citra satelit PBB untuk menakar kehancuran Aleppo. Lalu dia meletakkan kehancuran itu di atas peta London dan Berlin.
Data visualiser Hans Hack. (Foto: Fabrizio Bensch/kumparan)
"Bagi saya sulit mengerti apa yang dimaksud pemberitaan, seberapa hancur Aleppo. Saya ingin mengambil informasi ini dan memproyeksikannya ke sesuatu yang saya kenal secara pribadi sehingga saya punya referensi. Jadi saya pilih London dan Berlin," ujar Hack.
ADVERTISEMENT
Hasilnya mengerikan. Dengan kerusakan yang sama dengan Aleppo, seluruh kota London tersapu habis oleh kehancuran. Dalam proyeksi pemetaan Hack, jika London mendapatkan serangan seperti Aleppo, maka Istana Buckhingham, stadion Olimpiade dan Menara London, akan tinggal puing-puing.
Istana Buckingham (Foto: Pixabay)
Yang tidak digambarkan dalam peta itu adalah korban jiwa. Menurut data Syrian Observatory for Human Rights, sejak konflik Suriah pecah pada 2011 populasi Aleppo turun dari 2 juta menjadi 1,3 juta orang.
Jika perhitungan ini diterapkan pada London, Hack mendapati 4,3 juta orang di London akan tewas atau kehilangan tempat tinggal.
Gambaran yang sama sempat disampaikan oleh Feras al-Shehabi, ketua kamar dagang industri Aleppo kepada Reuters Februari lalu.
ADVERTISEMENT
Al-Shehabi mengatakan, keadaan Aleppo saat ini "mirip Berlin di tahun 1946 atau Tokyo pada 1946". Di tahun itu, kedua kota hancur akibat Perang Dunia II.