Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Ceplas-ceplos Emmanuel Macron di Depan Vladimir Putin
30 Mei 2017 10:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden Prancis Emmanuel Macron terlihat tidak menahan diri ketika berbicara di depan Presiden Rusia Vladimir Putin. Berbagai ganjalan Prancis terhadap Rusia disampaikan Macron secara gamblang di hadapan wartawan di Paris.
ADVERTISEMENT
Kepada Putin pada Senin (29/5) Macron menyampaikan protes soal perlakuan buruk terhadap kaum LGBT di Chechnya. Selain itu, Macron menyampaikan keprihatinan Prancis terhadap hak-hak organisasi non-pemerintahan yang banyak dilanggar di Rusia.
Lalu Macron berbicara soal serangan senjata kimia di Suriah. Ribuan orang tewas akibat senjata kimia rezim Bashar al Assad di Suriah yang dibekingi oleh Rusia.
Baca juga: Aksi Putin "Sang Pianis" di China
Kepada Putin, Macron juga mengatakan jika ada serangan kimia lagi di Suriah, maka Prancis tidak segan-segan melakukan pembalasan. Tidak disebutkan pembalasan seperti apa yang akan dilancarkan Prancis, namun negara ini adalah salah satu anggota koalisi tempur Amerika Serikat di Suriah dan Irak.
"Setiap serangan senjata kimia akan menghasilkan pembalasan dan dibalas dengan langsung," ujar Macron yang berbicara di istana Versailles, dikutip Reuters.
ADVERTISEMENT
Macron juga blak-blakan mengecam media Rusia di hadapan Putin. Russia Today dan kantor berita Sputnik disebut Macron menyebarkan "berita bohong" soal dirinya ketika kampanye presiden bulan lalu.
"Russia Today dan Sputnik seperti memberi pengaruh, propaganda dan propaganda yang bohong," ujar Macron.
Rusia juga disebut mencoba mempengaruhi hasil pemilu Prancis dengan melancarkan peretasan. Hal ini sebelumnya juga diduga dilakukan Rusia untuk mengganggu pemilu di Amerika Serikat.
Pada gilirannya berbicara, Putin tidak menanggapi komentar Macron soal media Rusia. Namun Putin membantah jika Rusia mencoba meretas pemilu di Prancis.
"Itu mustahil," kata Putin.
Di balik berbagai pertentangan dan kisruh dua negara, Putin mengakui pertemuannya dengan Macron penuh dengan pembicaraan yang jujur, dan dia berharap hubungan kedua negara akan lebih baik.
ADVERTISEMENT
"Hal besar dibangun perlahan. Ini adalah pembicaraan yang sangat jujur, langsung. Kami punya ketidaksepahaman, tapi setidaknya kami membicarakannya," ujar Putin.