Hillary Curhat Soal Kekalahannya di Pemilu AS, Trump Malah Mengejek

3 Mei 2017 12:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Hillary Clinton. (Foto: Reuters/Brendan McDermid)
zoom-in-whitePerbesar
Hillary Clinton. (Foto: Reuters/Brendan McDermid)
Pemilu Amerika Serikat telah lama berlalu dan Donald Trump keluar sebagai pemenangnya. Namun Hillary Clinton seakan masih belum menerima kenyataan tersebut. Dalam wawancara terbarunya, Hillary mengungkit kembali kekalahannya yang disebutnya akibat ulah hacker Rusia.
ADVERTISEMENT
Berbicara dalam konferensi perempuan yang dimoderatori oleh Christiane Amanpour dari CNN, Hillary menyayangkan pembobolan email Direktur FBI James Comey yang disebut dilakukan oleh peretas Rusia. Email itu berisi perintah penyelidikan kembali penggunaan email pribadi oleh Hillary ketika menjabat Menteri Luar Negeri AS.
Hacker Rusia juga dituding berada di balik peretasan email ketua tim pemenangan Hillary, John Podesta, dan dirilis di WikiLeaks. Sejak berbagai peristiwa itu, popularitas Clinton anjlok.
Hillary Clinton. (Foto: Reuters/Brendan McDermid)
zoom-in-whitePerbesar
Hillary Clinton. (Foto: Reuters/Brendan McDermid)
"Jika saja pemilu digelar pada 27 Oktober, saya akan jadi presiden kalian," kata Hillary, Selasa (2/5), seperti dikutip dari Reuters.
"Saya sedang menuju kemenangan sampai kombinasi surat Comey dan WikiLeaks Rusia muncul. Alasan saya yakin kami akan kalah adalah karena berbagai intervensi di 10 hari terakhir," lanjut istri mantan presiden AS Bill Clinton ini.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Hillary juga mengatakan penyebab kekalahannya yang lain adalah sentimen misogini. Menurut politisi 69 tahun ini, masih banyak masyarakat AS yang belum siap menerima wanita sebagai presiden.
Kata Hillary, misogini adalah "bagian besar dari kultur politik, sosial dan ekonomi" di Amerika.
Hillary Clinton saat kampanye pemilu presiden. (Foto: Reuters/Lucas Jackson)
zoom-in-whitePerbesar
Hillary Clinton saat kampanye pemilu presiden. (Foto: Reuters/Lucas Jackson)
Tidak butuh lama hingga Donald Trump merespons pernyataan Hillary tersebut. Dengan nada ejekan, Trump mengatakan bahwa terbongkarnya email Comey telah menunjukkan banyak keburukan Hillary.
Dan campur tangan Rusia, kata Trump, telah sering digunakan oleh Partai Demokrat sebagai alasan atas kekalahan Clinton dalam pemilu tahun lalu.
Hillary telah dua kali kalah dalam pemilu presiden Amerika. Pertama dalam pemilu 2008 saat akan berhadapan dengan Barack Obama dalam Konvensi Demokrat. Pada pemilu 2016, Hillary sebenarnya menang dalam jumlah suara, namun kalah dalam perolehan suara pemilih elektoral.
ADVERTISEMENT
Kepada Amanpour, Hillary mengaku tidak akan kembali maju menjadi calon presiden AS.
"Saya sekarang kembali jadi aktivis dan bagian dari perjuangan," tutur Hillary.