Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Indonesia Prihatin atas Serangan AS ke Suriah
7 April 2017 14:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Hari ini (7/4), Amerika Serikat melancarkan serangan ke Suriah sebagai respon terhadap isu serangan senjata kimia yang terjadi di Khan Seikhoun, Suriah, Selasa (4/4) lalu.
ADVERTISEMENT
Menanggapi peristiwa ini, Indonesia sebagai pihak yang tergabung dalam Konvensi Senjata Kimia, Indonesia menolak keras serangan kimia di Suriah. Namun Indonesia juga prihatin atas serangan AS ke Suriah.
"Indonesia menolak penggunaan senjata kimia oleh siapa pun dan apa pun tujuannya. Pada saat yang sama, Indonesia prihatin atas serangan unilateral oleh pihak manapun termasuk penggunaan rudal Tomahawk dalam merespon tragedi serangan senjata kimia di Suriah," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir, Jumat (7/4).
Menurutnya, tindakan militer yang dilakukan tanpa persetujuan dari Dewan Keamanan PBB tidak sejalan dengan prinsip hukum internasional. Bagi Indonesia perdamaian dan stabilitas di Suriah hanya bisa dicapai melalui dialog politik.
ADVERTISEMENT
"Dengan cara menekankan semua pihak agar menahan diri. Serta menekan seluruh tindak kekerasan," tambahnya.
Ia juga mengharapkan akses kemanusiaan terus dibuka agar bantuan bisa masuk ke daerah konflik Suriah.
Arrmanatha juga menyebutkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah berkoordinasi dengan perwakilan Indonesia di PBB dan Kedutaan Besar Amerika terkait isu ini.
"Intinya indonesia terus mendorong dan mendesak dewan keamanan PBB untuk segera mengambil langkah agar situasi dan masalah di Suriah dapat segera diselesaikan," ucapnya.
Terkait dengan kedutaan Indonesia di Suriah, Arrmanatha memastikan KBRI akan terus buka normal seperti biasa. Hal ini dikarenakan ada banyak warga negara Indonesia di Suriah yang masi membutuhkan bantuan dari KBRI.
ADVERTISEMENT
"Serangan rudal hari ini itu sangat targetif kepada target-target militer. Sampai saat ini, Kedutaan Indonesia di Suriah akan terus buka normal tapi kita terus mengikuti perkembangan yang ada di Suriah. Ini akan terus kita lihat perkembangan ke depannya seperti apa," lanjut Arrmanatha.