Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Korban Tewas Bom Kabul Terus Bertambah, Kini 150 Orang
7 Juni 2017 11:30 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Jumlah korban tewas bom mobil bunuh diri di Kabul, Afghanistan, pada Rabu pekan lalu terus bertambah. Sejauh ini yang tercatat, korban tewas dalam pengeboman terbesar di Kabul itu sejak tergulingnya Taliban pada 2001 telah menewaskan 150 orang.
ADVERTISEMENT
Penambahan jumlah korban tewas ini disampaikan oleh Presiden Afghanistan Ashraf Ghani pada Selasa (6/6). Dikutip Reuters, jumlah ini naik lebih dari 50 korban tewas dari jumlah sebelumnya 90 orang.
[Baca juga: Bom Kabul Berdaya Ledak Tinggi, 30 Mobil Hancur ]
Ghani mengatakan ledakan itu juga melukai 300 lainnya. Menurut penyelidikan, ledakan berasal dari truk tangki yang diisi dengan peledak "kelas-militer" di depan pagar kompleks diplomatik di Kabul.
"Targetnya bukan hanya kami, tapi seluruh komunitas diplomatik," kata Ghani yang berbicara di depan para diplomat asing.
[Baca juga: Bom Bunuh Diri Kabul Seperti Gempa Bumi ]
Seluruh korban tewas adalah warga Afghanistan. Ghani secara khusus memberikan penghormatannya kepada 13 polisi yang tewas saat mencoba menghentikan truk bom itu.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Taliban yang jadi tersangka utama membantah terlibat dalam pengeboman tersebut, mengatakan bahwa mereka tidak akan mengincar warga sipil tidak berdosa.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini