Pembunuhan yang Mengerikan di Hari Ibu

16 Mei 2017 15:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pembunuh sadis di Oregon (Foto: Clackamas County Sheriff's Office via AP)
Sebuah pembunuhan sadis menggemparkan Amerika Serikat. Seorang ibu dibunuh dengan cara yang mengerikan oleh putra kandungnya sendiri, tepat di Hari Ibu.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Associated Press, peristiwa ini terjadi di Hari Ibu AS, yaitu Minggu (14/5). Joshua Lee Webb masuk ke dalam sebuah toko kelontong di kota Estacada, negara bagian Oregon, dengan tubuh bersimbah darah pada Minggu sore itu.
Di satu tangannya, dia membawa pisau dapur, dan di tangan lainnya, dia menenteng sebuah kepala yang terpenggal. Tanpa banyak bicara, pria 36 tahun itu menikam penjaga kasir, Michael Wagner, 66, berkali-kali.
Webb berhasil dilumpuhkan oleh para penjaga toko lainnya. Saat ditangkap, sikapnya dingin, hampir tidak berbicara sepatah kata pun. Satu-satunya kata yang dikatakannya adalah "haus."
"Dia seperti tidak sadarkan diri, tidak berbicara kepada siapa pun," kata Ernie Robets, kepala polisi di Oregon.
Wagner langsung dilarikan ke rumah sakit, dia diperkirakan akan selamat.
ADVERTISEMENT
Baru setelah penyelidikan pada Senin (15/5), polisi mengetahui kepala yang ditenteng Webb adalah kepala ibunya sendiri, Tina Marie Webb, 59.
Ilustrasi Pembunuhan (Foto: thinkstock)
Menurut polisi, Webb membunuh Tina di rumah mereka di Colton, sekitar 20 km dari toko Wagner. Setelah Tina tewas, Webb memenggal kepalanya dan berkendara ke kota lain.
Belum diketahui motif pembunuhan ini. Webb didakwa atas pembunuhan dan percobaan pembunuhan.
Ayahnya, David Webb, tidak kuasa menahan tangis saat diwawancara wartawan. .
Menurut David, putranya itu memiliki masalah penglihatan dan hidup dari dana jaminan sosial pemerintah. Webb tinggal di rumah David agar kedua orang tuanya mudah merawatnya. David berkata, mereka baru membelikan Webb anjing karena dia memintanya.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya Tina pernah mengatakan bahwa putra mereka depresi, tapi David tidak percaya.
"Saya tidak melihat ada masalah. Jika saya melihatnya, pasti saya hentikan," kata David sembari menangis.
Kini dia harus mengurus pemakaman istrinya, sekaligus mengawal kasus putranya
"Saya tidak percaya kehilangan istri dan putra di hari yang sama. Saya menantikan menghabiskan pensiun dengan istri saya, dan sekarang tidak bisa," lanjut dia lagi.